TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidato dalam acara puncak Musyawarah Rakyat (Musra) yang digelar relawannya di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi berbnicara soal kriteria pemimpin yang diinginkan rakyat hingga soal kesempatan Indonesia menjadi negara maju.
Dalam pidatonya, Jokowi menegaskan Indonesia membutuhkan pemimpin yang dekat dengan rakyat dan berani demi kepentingan rakyat.
"Negara ini adalah negara besar. Bangsa ini adalah bangsa besar. Penduduk kita sudah 280 juta, kurang lebih. Rakyat kita butuh pemimpin yang tepat, butuh pemimpin yang bener. Yang dekat dengan rakyat," kata Jokowi.
"Yang paham hati rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat. Yang mau bekerja keras untuk rakyat. Itu yang dibutuhkan," lanjutnya.
Selain itu, Jokowi mengatakan rakyat Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani.
Baca juga: Relawan Diminta Tegak Lurus dengan Arahan Presiden Jokowi di Musra Nasional
"Pemberani. Yang berani, pemberani demi rakyat," kata Jokowi.
Jokowi juga bercerita soal Indonesia yang digugat Uni Eropa di WTO soal ekspor bijih nikel.
Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia tak akan berhenti ketika digugat negara lain.
"Sekarang kita baru digugat oleh Uni Eropa, baru satu urusan saja. Nikel, digugat. Padahal bahan mineral kita bukan hanya nikel. Ada nikel, tembaga, timah, batubara, bauksit. Apakah kita mau berhenti karena digugat Uni Eropa?" ujarnya.
Baca juga: Momen Jokowi Semringah Saksikan Video Ganjar dan Prabowo di Acara Puncak Musra Indonesia
"Kalau pemimpinnya tidak berani pasti mundur minta ampun," lanjutnya.
Karena itu, Jokowi berpesan kepada penerusnya kelak, agar tidak takut bila digugat negara lain.
"Saya nanti akan titip kepada pemimpin berikut, jangan takut digugat oleh negara manapun," ungkapnya.
Berikut Pidato Lengkap Presiden Jokowi di Puncak Musra: