Laporan Wartawan Tribunews, Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mendapat respons positif dari seluruh kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Erick Thohir menjadi figur kuat untuk dapat diusung calon wakil presiden (cawapres) lantaran merepresentasikan suara Nahdlatul Ulama (NU).
Baca juga: Bukan Orang Partai, Erick Thohir Dinilai Paling Strategis Diusung Jadi Cawapres Dibanding Figur Lain
Ketua Dewan Pertimbangan PPP Romahurmuziy mengatakan bahwa Erick Thohir disebut telah meraih dukungan penuh dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Utamanya untuk maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024 mendatang.
“NU ini kan tiketnya sudah dipegang Pak Erick Thohir karena sudah menjadi Banser, Ketua Panitia Satu Abad NU,” kata Romahurmuziy dalam Program No Sensor pada channel You Tube KompasTV seperti dikutip pada Selasa (16/5/2023).
Dia mengutarakan bahwa Erick Thohir merupakan salah satu sosok paling poresi yang juga mendapat perhatian serius dari PPP.
Dia menilai Erick Thohir sudah menjadi bagian penting dari NU.
Baca juga: Erick Thohir Dinilai Figur Bakal Cawapres Pilihan Massa Religius dan Nasionalis
Kondisi demikian, dia menjelaska, tidak terlepas dari status Eks Presiden Inter Milan ini sebagai Anggota Kehormatan Barisan Serbaguna (Banser) NU. Selain daripada itu Erick Thohir juga terlibat aktif dalam sejumlah agenda penting NU.
Lebih lanjut dia menyebut bahwa sosok Erick Thohir terus mendapat dukungan kuat sebagai cawapres.
Utamanya, papar dia, dari para tokoh penting dalam organisasi Islam terbesar di Indoensia tersebut.
“Ketika diwawancara Gus Ipul dan Gus Yaqut sebagai fungsionaris NU. Bahkan sudah mensuratkan karena sudah mendeclar bahwa untuk Pak Erick Thohir, tunggal,” ujar pria yang akrab disapa Rommy ini.
Baca juga: Nama Erick Thohir Tidak Muncul dalam Cawapres Rekomendasi Musra, Begini Kata Pengamat
Terlebih lagi, lanjut dia, PBNU sendiri juga telah melakukan seleksi tertutup untuk menentukan figur yang akan didukung pada Pilpres 2024 mendatang.
Meski belum ada kepastiannya sampai sekarang.
“Jadi di PBNU-pun saya melihat ada semacam proses untuk melakukan seleksi di dalam dan itu yang dinamikanya ke depan pasti akan ada,” pungkas Rommy.