TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik dan Akademisi Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin menyoroti hasil Survei Litbang Kompas terbaru yang menyatakan Prabowo Subianto memiliki elektabilitas yang tertinggi di kalangan Gen Z atau warga berusia 17-26 tahun dibandingkan nama lainnya.
Ujang coba menjelaskan analisanya, apa yang sekiranya menjadi alasan Prabowo paling banyak dipilih Gen Z, dengan raihan 32,7 persen.
Ujang mengatakan alasan pertama adalah kondisi dunia yang dinamis dan berubah-ubah, yang menjadi kekhawatiran sendiri bagi Gen Z akan masa depan.
Sosok Prabowo dinilai mumpuni untuk memecahkan masalah itu.
“Selain itu ia juga memiliki karakter yang cenderung pemberani, tegas, dan tenang, yang diyakini bisa memenuhi keinginan anak-anak Gen Z,” kata Ujang.
Kedua, analisa Ujang, Prabowo dapat dianggap sebagai sosok yang menawarkan masa depan terbaik untuk Gen Z.
“Anak-anak muda sederhana saja bukan hanya janji semata, tapi, bisa direalisasikan. Anak muda yang rasional butuh kepastian masa depan dan butuh lapangan kerja yang baik. Mungkin hal itu dinilai ada pada diri Prabowo,” kata Ujang.
Ketiga, latar belakang Prabowo yang berasal dari militer dan pengusaha.
“Prabowo selain punya latar belakang sebagai tentara, ia juga pengusaha. Tentu ini sebuah keberuntungan yang bagus untuk anak-anak Gen Z bersimpati mendukungnya,” ucap Ujang.
Baca juga: Prabowo Unggul dari Ganjar Versi Survei Litbang Kompas, Gerindra Gresik dan PDIP Jatim Beri Respons
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto paling banyak dilipih oleh Gen Z sebagai kandidat capres untuk Pemilu 2024.
Hal itu terungkap pada survei Litbang Kompas periode Mei 2023.
Pada survei itu, Prabowo Subianto dipilih oleh 24,5 persen responden.
Responden terbanyak di kategori usia 17-26 tahun (Gen Z).
"Tercatat proporsi Gen Z yang memilih Prabowo lebih besar dari rerata seluruh generasi, yakni mencapai 32,7 persen," tulis Litbang Kompas, pada Rabu (24/5/2023).
Meski begitu, Prabowo belum cukup menarik simpati dari generasi lainnya, khususnya baby boomers di usia 56-75 tahun.
"Survei kali ini menunjukkan keterpilihan mantan Danjen Kopasus ini dari responden berusia 56–74 tahun baru di angka 16,3 persen," tulis Litbang Kompas.
Sedangkan, kandidat capres lainnya Ganjar Pranowo mendapatkan 24,5 persen suara gen Z.
Sedangkan, Anies Baswedan justru tidak disokong kuat oleh Gen Z. Anies banyak dipilih dari generasi berusia matang, yakni Gen Y (27 - 41 tahun) dan Gen X (42 – 55 tahun).
Respons PDIP Soal Survei Litbang Kompas
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah menanggapi hasil survei Litbang Kompas, soal elektabilitas Prabowo Subianto mengalahkan Ganjar Pranowo.
Said mengatakan pihaknya menjadikan survei Litbang Kompas sebagai cerminan untuk bekerja lebih keras.
"Survei dari Litbang Kompas ini tentu saja menjadi cermin bagi kami, PDIP untuk lebih semangat lagi bekerja keras mendorong penerimaan rakyat atas pencalonan Mas Ganjar," kata Said kepada wartawan, Rabu (24/5/2023).
Said tak menyoalkan hasil survei Litbang Kompas.
Sebab, Ganjar baru dideklarasikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada 21 April 2023 lalu.
Sementara Prabowo, kata dia, sudah dideklarasikan sejak 9 bulan lalu dan Anies Baswedan 7 bulan lalu.
"Pak Prabowo dan Mas Anies juga sudah berkeliling Indonesia lebih dahulu ketimbang Mas Ganjar Pranowo," ujar Said.
Menurut Said, Gubenur Jawa Tengah itu baru berkeliling ke lima provinsi setelah dideklarasikan sebagai capres.
"Tentu saja kami akan terus mengenalkan Mas Ganjar Pranowo ke seluruh tanah air," ungkapnya.
Terlebih, dia menuturkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan Charta Politika menyatakan popularitas Ganjar tak setinggi Prabowo dan Anies
Lebih lanjut, Said menerangkan pendaftaran capres masih lima bulan lagi. Karenanya, PDIP, PPP serta seluruh relawan pendukung akan bekerja untuk memenangkan Ganjar.