Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana politik tahun 2023 ini semakin dinamis seiring dengan makin dekatnya Pemilu dan Pemilihan Presiden tahun depan. Kontestasi antarpartai politik dan antar calon anggota legislatif di pusat dan daerah makin intens mendapat simpati dan dukungan masyarakat.
Menyikapi kondisi tersebut Ketua Umum Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW) KH Musthofa Aqil Siradj berpesan kepada masyarakat agar menghadapi tahun politik dengan tenang, saling menjaga perdamaian dan persatuan antar anak bangsa.
Baca juga: Sistem Pemilu Terbuka Atau Tertutup, KPU Siap Jalankan Seusai Putusan MK
PB MDHW juga mengingatkan terkait pentingnya menjaga kerukunan, toleransi, dan saling menghormati antar para pendukung menjelang Pemilu 2024.
Para kiai, habaib dan ulama yang tergabung dalam organisasi ini juga mengajak menghindari praktik politisasi agama dan penggunaan isu-isu SARA demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.
"Jangan sampai pesta demokrasi justru menimbulkan retaknya hubungan dengan sesama, antar anak bangsa, apalagi antar pemeluk agama dengan memanfaatkan isu-isu agama", ungkap Kiai Musthofa dalam keterangan tertulis yang dikutip Rabu (31/5/2023).
Kiai Musthofa Aqil menambahkan, Pemilu adalah jihad kita sebagai anak-anak bangsa untuk menentukan calon-calon pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab, mencintai rakyat dan menjalankan kewajiban sebaik-baiknya. Karena semuanya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Alloh Yang Maha Kuasa.
PB MDHW berharap pemilu mendatang menghasilkan pemimpin-pemimpin terbaik, yang mempunyai sifat rahmatan lil alamin, karena itu sesuai yang diajarkan oleh Rosululloh SAW. Mengedepankan kepentingan nasional dan masa depan anak bangsa.
Baca juga: PBNU dan PP Muhammadiyah Kembali Tegaskan Tolak Politik Identitas di Pemilu 2024
Dia mendorong agar perhelatan politik tersebut disambut dengan antusias semua elemen masyarakat, persaingan yang sehat dalam rangka berlomba-lomba dalam kebaikan.
"Demikian amanat yang disampaikan para Kyai, Habaib dan Ulama' kepada Majelis Dzikir Hubbul Wathon," tutup Kyai Musthofa.