TRIBUNNEWS.COM - Calon Presiden (Capres) usungan PDI-Perjuangan, Ganjar Pranowo, menanggapi kekhawatiran pasangan calon (paslon) lain dalam berkontestasi politik.
Terutama mengenai kekhawatiran capres usungan Partai Nasdem Anies Baswedan terkait adanya isu cawe-cawe Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam penentuan sosok penggantinya.
Menurutnya, jika seseorang sudah mau mencalonkan diri menjadi Presiden, maka seharusnya tidak takut isu apapun.
"Ya dalam setiap kontestasi Pemilu apapun bisa terjadi."
"Jadi kalau sudah mau nyalon, jangan pernah takut untuk pada isu apapun," ungkap Ganjar Pranowo saat meresmikan Rumah Aspirasi Relawan Pemenangan di Jakarta, Kamis (1/6/2023) dikutip dari Kompas Tv.
Sola cawe-cawe Jokowi, menurut Ganjar Pranowo, hal itu adalah wajar.
Baca juga: Wakil Ketua Umum PAN: Sesuai Rakernas 2020, Ganjar Pranowo Masuk Radar Pencalonan di Pilpres
Pasalnya, Jokowi juga memiliki hak politik.
Ganjar Pranowo yakin, Jokowi tidak akan mengintervensi pihak manapun apalagi jika membuat jalannya kontestasi Pemilu 2024 menjadi tidal fair.
"Jadi artinya kalau soal cawe-cawe sebagai kader partai pasti beliau akan cawe-cawe, karena punya hak politik."
"Tapi kalau cawe-cawe yang selama ini diartikan akan mengintervensi politik dalam arti keseluruhan yang kemudian menjadi tidak fair, saya kira yang itu tidak akan terjadi," ungkap Ganjar Pranowo di Jakarta, Kamis (1/6/2023).
Hal itu, kata Ganjar Pranowo, dilakukan Jokowi dengan posisinya sebagai kader partai.
Baca juga: Ganjar Sebut Cawe-cawe Jokowi Bukan Intervensi Politik: Hak sebagai Kader Partai
"Jadi saya sangat percaya beliau sedang menggunakan hak politiknya sekaligus sebagai kader partai," ujar Ganjar Pranowo.
Dijelaskan Ganjar, Jokowi adalah sosok rekan politik sekaligus mentornya dalam pemerintahan.
Keduanya sudah lama berkerja sama baik saat pemilihan Gubernur maupun pemilihan Presiden.