News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Koalisi Partai Politik

Demokrat Minta Pertemuan AHY dan Puan Tak Melulu Dimaknai Terkait Pilpres

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puan Maharani dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution meminta pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani tak melulu dimaknai terkait Pilpres 2024.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution meminta pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani tak melulu dimaknai terkait Pilpres 2024.

"Pertemuan AHY dan Puan hendaknya tidak melulu dimaknai terkait langsung proses Pilpres 2024," kata Syahrial kepada wartawan, Rabu (14/6/2023).

Sebab, Syahrial menegaskan Demokrat dan PDIP sudah memiliki jalan politiknya masing-masing untuk Pilpres 2024.

"Demokrat berada di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), sedangkan PDIP bisa melaju sendiri tanpa perlu menjalin koalisi. Meskipun formalitasnya masih mungkin berubah-ubah hingga proses pendaftaran resmi capres dan cawapres di KPU," ujarnya.

Dia menjelaskan Demokrat masih memegang teguh komitmen di KPP bersama PKS dan NasDem untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres).

"Hanya tinggal menunggu deklarasi setelah disepakati posisi bakal cawapres. Dan hal ini menurut kami penting untuk dilakukan Anies pada Juni 2023 ini," ucap Syahrial.

Lebih lanjut, Syahrial meminta pertemuan AHY dan Puan harus dimaknai dalam semangat kebangsaan antara dua pemimpin muda.

"Keduanya melihat politik adalah instrumen kekuasaan untuk mensejahterakan rakyat," ungkapnya.

Baca juga: Rencana Pertemuan Puan-AHY, PDIP Tegaskan Tak Akan Usik Kerja Sama Demokrat dengan Koalisi Perubahan

Dia menambahkan bila dalam pertemuan tersebut ada kesepahaman atau keterbukaan, harus diapresiasi demi kepentingan negara.

"Begitu pun sebaliknya, jika memang masih ada perbedaan maka jadikan itu sebagai kekayaan nilai perekat anak bangsa," imbuh Syahrial.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini