TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar ditanya wartawan terkait peluangnya menjadi cawapres dari Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo.
Prabowo merupakan bakal calon presiden yang diusung Partai Gerindra sementara Ganjar Pranowo adalah bakal capres yang diusung PDI Perjuangan.
Baca juga: Muhaimin Iskandar Ingin Usung Gibran-Gus Yusuf di Pilgub Jateng, Begini Respons Wali Kota Solo
Terkait pertanyaan tersebut, Muhaimin Iskandar mengaku sudah diingatkan Dewan Syuro PKB agar menahan diri memberikan komentar terkait pemilihan presiden.
Pria yang akrab disapa Cak Imin mengungkap alasan para kiai yang tergabung dalam Dewan Syuro PKB melarang ia berbicara mengenai pemilihan presiden.
Menurutnya mereka khawatir salah bicara sehingga menimbulkan gejolak di masyarakat.
"Supaya ndak salah omong," terangnya saat ditemui di Loji Gandrung usai menemui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Selasa (20/6/2023).
Selama ini ia dinilai terlalu banyak omong mengenai pemilihan presiden.
Maka dari itu, Dewan Syuro PKB menasehati agar tidak banyak bicara mengenai hal ini.
Baca juga: Gibran Terima Kunjungan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Solo
"Saya sudah enggak boleh karena saya terlalu banyak omong. Kiai-kiai Dewan Syuro menasehati saya tidak banyak bicara soal Pilpres. Terlalu banyak omong lah," tuturnya.
Namun, ia menampik bahwa apa yang dilontarkan merupakan tindakan yang keliru.
"(Selama ini salah omong?) Nggak sih. Khawatir," tuturnya.
Pingitan ini dimulai sejak Senin (20/6/2023).
Namun, memasuki hari kedua ia justru mengaku hampir terpancing.
"Ini mau kepancing (tertawa)," ujarnya.