TRIBUNNEWS.COM - Pendiri Partai Kedaulatan Bangsa, Yenny Wahid, mengunggah foto bersama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), pada Jumat (30/6/2023) siang.
Foto lama yang baru diunggah di akun Instagram @yennywahid ini mengundang rasa penasaran publik.
Pasalnya, foto itu diunggah saat Yenny Wahid masuk dalam bursa bacawapres pendamping Anies Baswedan.
Seperti diketahui, AHY sebelumnya digadang-gadang akan mendampingi Anies Baswedan dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Namun, hingga kini Anies tak kunjung mengumumkannya.
Dengan munculnya nama Yenny Wahid, belakangan komentar para pengamat politik juga muncul memperbandingkan keduanya.
Baca juga: Nama Yenny Wahid Dikabarkan Jadi Cawapres Anies, Demokrat Siap Hargai Keputusan Anies
Meski demikian, alih-alih membicarakan politik, Yenny Wahid justru menanyakan tips bugar kepada AHY lewat caption Instagram-nya.
"Selfie lama dengan Mas @agusyudhoyono. Disebelah saya adalah almarhum Pak Habibie. Tapi entah kenapa fotonya kepotong. Gimana ya caranya biar bisa bugar dan keren kayak Mas @AHY?," tulis Yenny melengkapi unggahan fotonya.
"Hehehe… terima kasih Mba Yenny yang baik. Yang penting sehat Mba… Sukses selalu ya ," komentar AHY dalam unggahan tersebut.
Baca juga: Yenny Wahid Masuk Bursa Cawapres Anies, Demokrat Ogah Komentar, PKS Sebut Ada Usulan sejak Awal
Yenny Dibandingkan dengan AHY
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, turut mengomentari nama Yenny Wahid masuk dalam bursa bacawapres pendamping Anies Baswedan.
Munculnya nama Yenny Wahid, kata Adi, lantaran saat ini AHY cukup dekat dengan Ketum DPP PDIP, Puan Maharani.
Apalagi baru-baru ini keduanya sempat melakukan pertemuan bersama untuk membangun komunikasi.
Mengutip YouTube TribunNetwork.com, Adi melihat Demokrat memberikan sinyal kemungkinan hengkang dari Koalisi Perubahan, jika AHY tidak terpilih menjadi pendamping Anies.
Jika demikian, menurut Adi, nama Yenny Wahid cukup potensial untuk menggantikan AHY.
Baca juga: Elite Demokrat Soal Isu Yenny Wahid Cawapres Anies Baswedan: Kami Istiqomah
Meskipun Partai NasDem tentu akan punya PR yang lebih sebab elektabilitas Yenny Wahid tak sekuat AHY.
Selain itu, NasDem juga masih harus memastikan soliditas internal koalisi perubahan jika Yenny Wahid bergabung.
Kendati demikian, sangat rasional jika Partai NasDem memilih Yenny Wahid sebagai pendamping Anies kelak, selain AHY.
Yenny Wahid, kata Adi, cukup untuk menambal kelemahan Anies Baswedan untuk menarik suara dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
"Sangat rasional Yenny masuk radar cawapres Anies. Ini sepertinya dimaksudkan untuk menambal salah satu kelemahan Anies di kalangan NU."
"Yenny ditengarai bisa mengonsolidasi basis-basis nahdlyin yang selama ini berjarak dengan Anies," kata pengamat politik Adi Prayitno, Selasa (27/6/2023).
Apalagi, lanjut Adi, sosok Yenny memiliki kemampuan untuk bisa menarik suara pemilih perempuan dan kalangan aktivis sosial.
Hal tersebut tak terlepas dari Yenny yang dipandang aktif di dunia sosial.
"Kedua, NasDem sepertinya melihat Yenny potensial memobilisasi pemilih perempuan dan kalangan aktivis sosial mengingat sosok Yenny begitu aktif di dunia sosial," jelas Adi.
Meski demikian, menurut Adi, Yenny Wahid tampak belum tertarik untuk maju sebagai cawapres pendamping eks Gubernur DKI Jakarta itu, di Pilpres mendatang.
Baca juga: Yenny Wahid Masuk Bursa Cawapres Anies, Demokrat Ogah Komentar, PKS Sebut Ada Usulan sejak Awal
Demokrat Tak Ambil Pusing
Masuknya nama Yenny Wahid masuk dalam bursa bacawapres pendamping Anies Baswedan, tidak menjadi masalah bagi Partai Demokrat.
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, mengatakan pihaknya tegak lurus dan tidak ambil pusing.
Kamhar mengatakan Demokrat tak ingin mengomentari isu-isu tentang cawapres Anies, termasuk munculnya sosok Yenny Wahid.
"Namun kami tegaskan, Partai Demokrat senantiasa istiqomah dan taat asas," kata Kamhar, Rabu (28/6/2023).
Lebih lanjut, Demokrat lebih memilih untuk menyerahkan sepenuhnya kepada Anies untuk menentukan cawapresnya.
"Beliau telah mengantongi satu nama jadi kita hormati itu, untuk menunggu waktu yang tepat disampaikan ke publik," ujar Kamhar.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Ibriza Fasti Ifhami/Fersianus Waku)