TRIBUNNEWS.COM - Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo memberikan respons terkait balihonya di Kalimantan Tengah yang dicopot oleh TNI.
Diberitakan sebelumnya baliho Ganjar Pranowo itu dicopot oleh Dandim 1013/Muara Teweh, Letkol Inf Edi Purwoko pada Sabtu (15/7/2023).
Baliho Ganjar dicopot lantaran terpasang di lahan Makodim 1013/Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah.
Pencopotan tersebut dilakukan untuk menjalankan arahan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang menekankan kepada prajurit TNI agar tetap netral pada Pemilu 2024 mendatang.
Dalam hal ini Ganjar menegaskan tak mempermasalahkan hal itu.
Gubernur Jawa Tengah itu juga berpesan agar relawannya tidak marah dan tersinggung.
Baca juga: Rangkuman Hasil 18 Survei Terbaru Capres 2024 Tiga Bulan Terakhir: Prabowo, Ganjar, dan Anies
"Saya ditanya Pak Ganjar, bagaimana dengan baiho yang dicopot oleh tentara?" kata Ganjar menirukan pertanyaan seseorang kepadanya.
"Tidak boleh marah tidak boleh tersinggung kalau itu tidak benar, awur-awuran, silakan dicopot," lanjutnya, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.
Di hadapan para pendukungnya, dirinya menyebut akan memberikan aturan kepada relawannya ke depan untuk lebih tepat lagi dalam memasang baliho.
Ganjar menekankan adanya nilai positif yang dibawa para pendukungnya saat melakukan kampanye untuk Pilpres 2024.
Juga termasuk menggunakan strategi dengan data yang dimiliki, agar proses kampanye berjalan dengan benar.
"Kenapa saya meminta kepada bapak ibu untuk satu komando? agar kita taat dengan digital demokrasi, harapan saya kita akan membaca dan mengatur strategi dengan data yang kita miliki, dan memiliki value bersama," kata Ganjar.
"Value (nilai) kita adalah kebaikan, value kita adalah bukan pabrik hoaks, value kita adalah bisa meminta maaf dan mengucapkan terima kasih," lanjutnya.
Ke depan Ganjar memastikan akan membuat aturan, termasuk dalam pemasangan baliho, hal ini dilakukan agar berjalan dengan benar.