Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI (Purn) Imam Syufaat merespons soal isu pelanggaran HAM yang kerap dikaitkan dengan Prabowo Subianto.
Terkait hal itu, Imam menyebut kalau jika memang Prabowo terlibat dalam pelanggaran HAM masa lalu, seharusnya Menteri Pertahanan RI (Menhan) tersebut tidak pernah diundang dalam acara apapun di Amerika Serikat.
Jadi kalau dia (Prabowo) melanggar HAM tidak mungkin diundang (Amerika Serikat). Jadi masih banyak yang dituduh pelanggaran HAM sampai sekarang tidak bisa masuk ke Amerika
"Kemudian sekarang Prabowo sudah beberapa kali diundang ke Amerika, ke Pentagon," kata Imam saat jumpa pers di Rumah Besar Relawan Prabowo 08, Jakarta Barat, Jumat (21/7/2023).
Baca juga: Tanggapi Isu Pelanggaran HAM Prabowo, Relawan: Isu yang Selalu Direproduksi Tiap 5 Tahun Sekali
Kata pria yang kini menjadi Ketua Dewan Pembina Relawan Prabowo itu, kalau memang Prabowo Subianto terlibat, seharusnya tidak mungkin diundang ke Amerika Serikat.
Dirinya berkaca pada beberapa sosok yang hingga kini masih belum bisa memasuki wilayah Amerika Serikat karena label terlibat dalam pelanggaran HAM.
Baca juga: Sosok Eks KSAU Imam Sufaat dan Eks Kapolda Metro Jaya Sofyan Jacob yang Deklarasi Dukung Prabowo
"Jadi kalau dia (Prabowo) melanggar HAM tidak mungkin diundang (Amerika Serikat). Jadi masih banyak yang dituduh pelanggaran HAM sampai sekarang tidak bisa masuk ke Amerika," beber dia.
"Kuncinya itu. Amerika adalah negara yang berpegang teguh terhadap pelanggaran HAM," sambung Imam.
Imam juga memastikan kalau pemberhentian Prabowo Subianto sebagai perwira tinggi di TNI bukanlah terkait dengan pelanggaran HAM.
Hanya saja, Imam tidak membeberkan perihal tersebut.
"Bahwa pemberhentian pak Prabowo itu bukan karena pelanggaran HAM. Bukan karena isu penculikan," tukas dia.
Sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, Prabowo berbicara mengenai tudingan-tudingan yang didapatnya buntut peristiwa 1998.
Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra tersebut mengatakan, ia kerap dicap sebagai penculik hingga pembunuh akibat peristiwa itu.
Baca juga: Eks KSAU Dukung Prabowo Datangkan Jet Tempur dari Qatar: Wilayah Udara Indonesia Harus Terus Terjaga