“Dalam simulasi tiga nama, Erick Thohir memberikan daya ungkit. Besarnya sekitar 4 persen. Dalam persaingan yang sungguh ketat saat ini, angka 4 persen itu adalah sangat penting untuk memenangkan pilpres 2024,” terangnya.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) pun merekam hal yang sama dalam survei pada 1-8 Juli. Secara personal maupun berpasangan Erick Thohir selalu unggul.
Dalam simulasi 24 nama cawapres, Erick Thohir ada di posisi teratas dengan elektabilitas 14,3 persen, sementara dalam simulasi 12 nama di urutan pertama dengan elektabilitas 18,5 persen.
“Cawapres yang secara individu unggul adalah Erick Thohir,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan.
Kemudian dalam simulasi berpasangan Erick Thohir mampu membawa Ganjar dan Prabowo unggul dari para pesaingnya. Skema pasangan Ganjar – Erick Thohir terekam unggul di angka elektabilitas sebesar 34,0 persen.
Di belakangnya terdapat pasangan Prabowo – Muhaimin (30,7 persen) dan Anies Baswedan – Khofifah Indar Parawansa (21,0 persen).
Di sisi lain, Prabowo – Erick Thohir juga unggul dari pesaingnya dengan elektabilitas sebesar 34,8 persen. Sedangkan pesaingnya yakni Ganjar – Ridwan Kamil (34,0 persen) dan Anies – AHY (19,7 persen) berada di urutan belakang.
Dengan ini Erick Thohir menjadi cawapres unggulan hingga bulan Juli 2023. Tak hanya unggul secara personal, Anggota Kehormatan Banser NU tersebut mampu mendongkrak elektabilitas capres yang didampingi.