Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah relawan anak muda yang mendukung pemenang Prabowo Subianto di Pilpres 2024 tidak khawatir akan isu Hak Asasi Manusia (HAM) atas Ketua Umum (Ketum) Gerindra itu yang selalu mencuat jelang pemilu.
Relawan yang tergabung dalam Komunitas Anak Muda Indonesia Dukung Prabowo (Kami Prabowo) mengatakan pemilih dalam pemilu kali ini, terkhususnya anak muda, sudah sangat cerdas.
Baca juga: Relawan Muda Deklarasikan Diri Dukung Prabowo Subianto Presiden 2024
Sehingga tidak mungkin pihakanya akan termakan isu HAM yang disebut oleh Ketum Kami Prabowo, Bahtiar Sebayang, sebagai hoaks.
"Kalau kita diserang dengan isu hoaks, saya kira anak-anak muda sekarang sudah sangat cerdas, sudah enggak ada lagi waktu mengurusi hal-hal yang namanya hoaks," kata Bahtiar di kawasan Jakarta Barat, Sabtu (29/7/2023).
Lebih lanjut, kelompok relawan yang baru saja mendeklarasikan dukungannya hari ini disebut Bahtiar akan fokus berkonsolidasi secara organisasi.
Hal ini supaya pihaknya dapat menggunakan media sosial dengan baik, khususnya tidak termakan isu hoaks.
"Yang jelas kami dari relawan Kami Prabowo, kami akan mengkonsolidasi secara organisasi supaya kader-kader kami di sana menggunakan medsosnya secara baik," tuturnya.
Sebagai informasi, isu pelanggaran HAM kembali mencuat menjelang Pilpres 2024 usai politikus PDIP sekaligus aktivis 98 Budiman Sudjatmiko dengan Prabowo bertemu bener waktu lalu
Baca juga: Anies Justru Bersyukur Kalah dari Prabowo dan Ganjar di Berbagai Hasil Survei, Ini Alasannya
Pertemuan tersebut mendapatkan protes dari mantan rekan-rekan Budiman sesama aktivis 98.
Mereka menilai Prabowo Subianto sebagai orang yang harus bertanggung jawab atas pelanggaran HAM penculikan sejumlah aktivis pada 1997-1998.
Saat itu, Prabowo menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Menurut catatan Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI) ada 13 orang yang hilang dan tak diketahui rimbanya hingga saat ini. Empat diantaranya adalah para aktivis Partai Rakyat Demokratik yaitu: Wiji Thukul, Bima Petrus, Herman Hendrawan, dan Suyat.