Namun, kata dia, jumlah dukungan kepada Ganjar itu terus melemah, sementara terhadap Prabowo Subianto menguat.
"Dalam setahun terakhir persentase konstituen PDIP yang memilih Ganjar terus menurun, sementara yang menjatuhkan pilihan pada Prabowo semakin membesar," kata dia.
"Saat ini sudah lebih dari 38,0 persen konstituen PDIP yang bermigrasi ke Prabowo dan tinggal 45,3 persen yang masih bertahan di kubu Ganjar," lanjut Gema.
Dukungan dari pemilih PDIP itu kata dia, makin diperkuat dengan adanya segelintir elite PDIP yang secara terbuka memberi sinya dukungan kepada Prabowo, di antaranya Effendi Simbolon dan Budiman Sudjatmiko.
Dengan begitu, Gema meyakini kalau mulai adanya pemilih PDIP yang mendukung Prabowo karena adanya efek dari Presiden Jokowi.
"Mengapa basis massa Jokowi dan konstituen PDI Perjuangan banyak yang mengalihkan dukungannya ke Prabowo? Selain faktor Jokowi Effect, banyak di antara mereka yang merasa lebih nyaman bernaung di bawah panji Prabowo daripada berlindung di kandang banteng," kata dia.
Sebagai informasi, survei bertajuk 'Dinamika Peta Dukungan terhadap Tiga Capres Papan Atas dan Arah Dukungan Massa Jokowi Jelang Pemilu 2024' itu dilakukan pada periode 10 sampai 19 Juli 2023 di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Populasi dari survei ini adalah seluruh Warga Negara Indonesia yang telah berumur minimal 17 tahun (memiliki e-KTP).
Adapun jumlah sampel yang dilibatkan dalam survei ini ada sebanyak 1420 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak berjenjang (multistage random sampling).
Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka dengan responden dipandu kuesioner. Sedangkan ambang kesalahan margin of error (MoE) sebesar kurang lebih 2,6 persen dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) 95 persen.
Validasi data mengacu pada data kependudukan yang dikeluarkan BPS. (*)