TRIBUNNEWS.COM - Gibran Rakabuming Raka mendapat pembelaan dari eks Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, usai menolak disebut juru kampanye (jurkam) Bakal Calon Presiden (Bacawapres) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sebelumnya, Gibran telah ditunjuk sebagai Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) Bacawapres Ganjar Pranowo oleh PDIP.
Selain Gibran, ada dua nama anak muda yang juga ditunjuk menjadi Jurkamnas Ganjar.
Mereka adalah Aryo Seno Bagaskoro, kader muda PIDP hingga putra Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam Ganjar.
Di sisi lain Kepala Bappilu DPC PDIP Solo, Her Suprabu, sebelumnya telah mengonfirmasi bahwa kini Gibran telah resmi menjadi juru kampanye Bacapres PDIP Ganjar Pranowo di tingkat nasional.
Baca juga: DPD Projo Banten Usulkan Pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
Gibran pun memiliki alasan tersendiri belum mau disebut juru kampanye Ganjar.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut mengaku hal itu lantaran saat ini belum masa kampanye Pilpres 2024 secara resmi.
Dirinya mengimbau masyarakat tak berspekulasi, sikap dirinya belum mau disebut juru kampanye Ganjar dianggap lantaran mendukung tokoh lain.
"Lha memang waktu kampanyenya belum mulai. Tim resmi belum dibentuk," jelas Gibran, mengutip TribunSolo.com.
"Jangan memframing dukung ini dukung itu enggak. Memang belum waktunya kampanye kok," ungkapnya.
Dibela FX Hadi Rudyatmo
Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo tak menyalahkan soal penolakan Gibran soal menjadi juru kampanye Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Dan membenarkan soal alasan Gibran tersebut, yakni masa kampanye belum resmi berjalan.
"Benar. Karena belum masa kampanye kok. Itu tidak menolak beliau," jelas FX Rudy saat ditemui di Alun-Alun Selatan, Minggu (30/7/2023), dilansir Tribun Solo.
Baca juga: Tolak Disebut Jurkam Ganjar, Ini Penjelasan Gibran
FX Rudy menyebut, juru kampanye baru akan ada seusai penetapan resmi si calon presiden oleh KPU.
Selain itu, untuk menjadi jurkam seorang pejabat publik perlu mengambil cuti, mengutip TribunSolo.com.
FX Rudy justru memberikan pukian pada Gibran, dan mengapresiasi pengetahuan politik Gibran.
"Betul Mas Wali menyampaikan siapa yang bilang jurkam. Kalau ngomong jurkam salah. Kalau jurkam itu harus cuti kok. Itu malah top Mas Wali," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)