Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra menyambut positif hasil survei terbaru LSI Denny JA terkait elektabilitas bakal capres Prabowo Subianto yang mengungguli Ganjar Pranowo dengan selisih hingga 10,4 persen.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburrokhman berujar Prabowo meminta seluruh kader untuk tidak berpuas diri dengan capaian survei tersebut.
"Tentu ini angin segar bagi kami, tetapi kami diwanti-wanti langsung oleh Pak Prabowo, jangan kita tinggi hati, jangan kita puas diri menghadapi hasil survei ini,” kata Habiburrokhman kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/8/2023).
Habiburrokhman mengatakan survei tersebut masih bersifat fluktuatif hingga hari pencoblosan capres pada 14 Februari 2024.
Sebab itu, dia meminta seluruh kader Gerindra menjaga tren positif tingginya elektabilitas Prabowo.
"Situasinya sudah baik. Kalau kayak sepak bola itu kan kita 45 menit udah menang, 2-0, 3-0 tinggal kita jaga. Jangan bikin blunder, jangan bikin masalah sehingga bisa kebobolan balik," tandas Habiburrokhman.
Sebelumnya, hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menempatkan Prabowo Subianto ungguh jauh ketika dihadapkan satu lawan satu dengan Ganjar Pranowo.
Dalam survei yang berlangsung 3 - 15 Juli 2023, Prabowo mendapat keterpilihan 52 persen, dibanding Ganjar 41,6 persen. Jarak elektabilitas keduanya mencapai dua digit yakni 10,4 persen.
"Pada survei Juli 2023 ini, ketika kita tanya responden bila ada dua capres yang maju yaitu Prabowo dan Ganjar, siapa yang akan dipilih," kata Direktur LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas dalam paparan surveinya secara daring, Senin (31/7/2023).
"Hasilnya Prabowo 52 persen versus Ganjar di 41,6 persen. Yang menyatakan tidak tahu atau rahasia sekitar 6,4 persen," lanjutnya.
Baca juga: Survei LSI Denny JA: Prabowo Makin Jauh Meninggalkan Ganjar Pranowo, Jaraknya 10,4 Persen
Adapun Hanggoro menjelaskan berdasarkan rekam beberapa survei sebelumnya, terlihat tren elektabilitas Prabowo alami kenaikan, sedangkan Ganjar cenderung fluktuatif.
Pada survei di bulan Januari 2023, elektabilitas Prabowo 38,5 persen, naik pada survei bulan Mei 44,5 persen, kemudian naik di bulan Juni 50,4 persen, dan bulan Juli naik di angka 52 persen.
Sementara elektabilitas Ganjar pada bulan Januari 2023 sebesar 43,1 persen. Bulan Mei turun ke 38,1 persen, pada Juni berhasil rebound ke angka 43,2 persen. Namun turun di angka 41,6 persen pada bulan Juli atau survei teranyar.
"Pada bulan Mei, Juni hingga Juli secara konsisten Prabowo mengungguli Ganjar," kata dia.
Kemudian jika dilihat berdasarkan jarak selisih elektabilitas di setiap bulannya, jarak elektabilitas Prabowo dan Ganjar pada Januari 2023 sebesar 4,6 persen untuk keunggulan Ganjar.
Kemudian bulan Mei 2023 berjarak 6,4 persen unggul Prabowo. Berlanjut pada Juni 2023 jarak masih unggul Prabowo dengan angka yang lebih melebar yakni 7,2 persen.
Sementara pada survei terakhir bulan Juli 2023, Prabowo unggul dengan jarak elektabilitas 10,4 persen dari Ganjar Pranowo.
"Ini adalah raihan yang cukup konsisten didapat Prabowo. Dan bila kondisi ini tidak berubah, maka bisa saja ketika kita ketemu hari ini, mungkin trennya akan terus meningkat bagi keunggulan Prabowo," kata Hanggoro.