Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin membuka kemungkinan PDIP menjadi opsi kedua untuk berkoalisi di Pilpres 2024.
Saat ini PKB masih berkoalisi dengan Gerindra namun bukan tidak mungkin PKB melepas koalisi tersebut jika tidak kunjung ada kejelasan.
Sebab hingga 12 bulan berkoalisi dengan Gerindra, nama calon wakil presiden atau cawapres untuk Prabowo belum juga diumumkan.
Opsi kedua berkoalisi dengan PDIP itu juga dimungkinkan terjadi apabila partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu memiliki tawaran yang lebih jelas.
"Barangkali (opsi kedua). Tawarannya apa dulu?" kata Cak Imin saat ditemui awak media di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).
Baca juga: Cak Imin Bilang Saat Ini Seluruh Partai Politik Saling Tunggu Umumkan Cawapres
Saat disinggung terkait tawaran yang diinginkan di PDIP, Wakil Ketua DPR RI ini menyebut tawarannya adalah kursi cawapres.
Apalagi Cak Imin menjadi satu dari lima kandidat cawapres Ganjar Pranowo yang pernah disebutkan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
"Ya Cawapres kan (tawarannya). Tapi kan masih nominasi," ujar Cak Imin.
Masuknya nama Cak Imin dalam lima besar cawapres Ganjar itu juga menjadi pertimbangan PKB untuk merapat ke koalisi PDIP.
Kata Cak Imin, saat ini PKB juga masih membuka pintu untuk parpol manapun termasuk dengan PDIP.
"Pintu itu terbuka, nah pintu terbuka itu kan harus dijadikan satu pertimbangan lah," kata Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (4/8/2023).
Namun realitanya saat ini, PKB telah menekan kerja sama politik dengan Partai Gerindra.
PKB dan Gerindra telah membuat poros Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).