News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Hasto Tuding Prabowo Lakukan Devide et Impera usai Bajak Budiman, Rocky Gerung: Harusnya Jokowi

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Akademisi Rocky Gerung memberikan keterangan saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (4/8/2023). Dalam keterangannya, Rocky Gerung meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi terkait dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo. Rocky Gerung menganggap tudingan Hasto terkait politik devide et impera yang dilayangkan ke Prabowo harusnya ditujukan kepada Jokowi. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM - Akademisi sekaligus pengamat politik, Rocky Gerung menilai tudingan Sekjen PDIP, Hasto Kristianto yang menyebut bacapres Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), Prabowo Subianto telah melakukan politik devide et impera dengan menggaet dukungan lewat politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko adalah salah.

Rocky mengatakan tudingan Hasto tersebut harusnya dilayangkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal tersebut lantaran Jokowi dianggap memiliki kemampuan untuk membelah koalisi politik menjelang Pemilu 2024

Pernyataan Rocky tersebut berdasarkan kedudukan Jokowi sebagai Presiden yang dianggapnya tidak memiliki keterbatasan kemampuan khususnya dalam dunia politik.

Baca juga: Hasto Bicara Aksi Devide Et Impera Prabowo-Budiman di Jateng: Justru Bangkitkan Militansi Kader PDIP

Sebaliknya, Rocky menganggap Prabowo tidak memiliki kemampuan seperti Jokowi untuk membelah koalisi.

"Jadi kalau PDIP ingin berkelahi dengan Jokowi, ya lakukan secara habis-habisan. Jangan menuduh partai yang (melakukan) devide et impera."

"Kan devide et impera artinya adalah ada satu kekuasaan yang membelah persekutuan politik. Jadi nggak mungkin Prabowo membelah dengan kemampuan yang terbatas," katanya dalam YouTube Rock Gerung Official, Senin (21/8/2023).

Di sisi lain, Rocky juga justru menganggap bahwa Hasto-lah yang melakukan politik devide et impera antara Jokowi dan Prabowo.

Dia menganggap tudingan Hasto yang menyebut Prabowo melakukan politik devide et impera demi memunculkan isu baru di tengah masyarakat.

"Dia (Hasto) nggak mampu untuk manuvering lagi, jadi dia nyebar isu baru supaya orang merasa Jokowi sebetulnya ada di genggaman PDIP, tapi gara-gara Prabowo dia (Jokowi) lepas dari PDIP."

"Itu kan sinyal yang ingin diucapkan oleh Hasto kan. Itu rakyat juga menganggap 'ngapa sih ini, kan udah (PDIP) sudah ditinggal oleh Jokowi'," jelas Rocky.

Sementara, Rocky menganggap tudingan Hasto itu akan ditanggapi oleh Prabowo dengan biasa saja.

Hal tersebut lantaran Prabowo dianggap oleh Rocky sudah memperoleh dukungan dari Jokowi secara penuh sebagai capres 2024.

"Prabowo tetap tenang saja. Toh semua kekuatan ada di tangan dia. Jadi apapun yang disampaikan Hasto tidak mungkin melepaskan lagi melepaskan Jokowi dari Gerindra atau sebaliknya melepaskan Prabowo dari Jokowi," pungkasnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini