Anies mencontohkan saat menjadi Gubernur Jakarta, satu di antara prioritasnya adalah menghadirkan rasa keadilan dan kesetaraan.
"Karena tugas saya di Jakarta jadi saya hanya bisa bicara Jakarta. Perlakuan negara kepada kelompok manapun dibuat setara, sehingga kita bisa memberikan perasaan kebersamaan," ujar Anies.
Selain itu, Anies juga bicara soal satu perekonomian, di mana saat ini masih terjadi perbedaan ekonomi di sejumlah wilayah. Masyarakat yang tinggal di kota besar di Jawa, kata dia, memiliki akses pada kebutuhan pokok yang harganya terjangkau.
Berbeda dengan mereka yang tinggal di luar daerah Jawa.
Baca juga: Soal Pendamping Anies Baswedan dan Waktu Deklarasi, NasDem: Ayo Kita Sama-sama Legowo
"Harga air di Jakarta dan Bandung masih setara, tapi ketika pindah ke luar Jawa, maka harganya berubah. Kita harus membuat Indonesia satu perekonomian, terintegrasi sehingga kita memiliki perasaan kesejahteraan yang sama, satu perekonomian ini yang harus kita dorong. Untuk itu bisa dilakukan, kita harus memberikan kesetaraan kesempatan," ucapnya.
Heny Husada perwakilan YDSP mengaku bakal mengundang bacapres lain untuk berdialog agar masyarakat tahu dan mengenal siapa saja calon pemimpin Indonesia.
"Jadi supaya tahu, kan nanti ada pemilihan dan sebagainya, kami menjembatani karena nanti juga akan ada kandidat lainnya. Semua kami perlakukan sama, silakan dari warga Tionghoa untuk menentukan pilihannya sesuai dengan hati masing-masing," ujar Henry.
Pihaknya menegaskan bahwa kedatangan Anies ke YDSP bukan dalam rangka deklarasi dukungan, tapi untuk silaturahmi dan lebih mengenal satu sama lain.
"Kita memberikan kepada semua marga Tionghoa ini untuk mengenal. Itu (dukungan) dikembalikan kepada masing-masing untuk memilih," katanya. (nazmi abdurrahman)
Penulis: Nazmi Abdurrahman
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Anies Baswedan Bertemu Warga Tionghoa di Bandung, Minta Tidak Dinilai Lewat Berita Hoaks