Muhammad Zainul Majdi akhirnya terpilih sebagai Gubernur NTB periode 2008 – 2013 berpasangan dengan Badrul Munir.
Ketika dilantik pada 17 September 2008, usia TGB baru 36 tahun yang kemudian menjadikannya gubernur termuda di Indonesia.
Prestasi TGB selama menjabat sebagai gubernur cukup mentereng, terutama di bidang pertanian, pendidikan pariwisata, serta pengelolaan keuangan dan pemerintahan.
Tiga tahun menjadi Gubernur NTB, TGB menyeberang dari PBB ke Partai Demokrat.
Ia pun ditunjuk menjadi Ketua DPD Demokrat NTB Periode 2011-2016.
Tahun 2013, ia kembali terpilih sebagai Gubernur NTB untuk periode kedua sampai 2018.
Nama TGB kembali mencuat ketika menjelang Pemilu 2019.
Ia secara terang-terangan menyampaikan dukungannya terhadap pasangan calon (paslon) Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Sikapnya membuat gejolak di internal Partai Demokrat, sebab pengurus pusat Partai Demokrat belum menentukan sikap politiknya.
Hingga akhirnya, pada 23 Juli 2018, TGB mengundurkan diri dari Partai Demokrat, kemudian melompat ke Partai Golkar.
Di partai bergambar pohon beringin itu, Muhammad Zainul Majdi mendapat dua posisi sekaligus.
Ia terpilih sebagai Ketua Koordinator Bidang Keumatan DPP Golkar sekaligus Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden DPP Partai Golkar.
Saat itu, ia juga sempat didaulat menjadi Ketua Nahdlatul Wathan (NW).
Tidak lama, TGB kembali pindah untuk bergabung ke Partai Perindo.