Kemudian, Herzaky menjelaskan bahwa Partai Demokrat juga pernah berkoalisi dengan salah satu anggota KIM, Partai Golkar di era pemerintahan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama dua periode.
Selain itu, Herzaky juga mengatakan bahwa partai berlambang mercy ini memiliki kedekatan dengan PAN.
"Begitu juga dengan teman-teman Golkar. Kita punya sejarah panjang bersama Golkar dulu di pemerintahan era Pak SBY 2004-2014."
"Lalu hubungan pribadi Mas AHY dan Pak Airlangga juga cukup dekat. Begitu juga dengan teman-teman PAN. Mungkin saja kali ini kita bisa bersama mendukung Pak Prabowo," kata Herzaky.
Sementara terkait kedekatan dengan PDIP, Herzaky mengatakan komunikasi antara Demokrat dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu juga baik.
Komunikasi tersebut, katanya, juga terjalin baik antara Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.
"Keduanya sesama pemimpin muda yang punya jejak rekam yang sangat baik di medan pengabdian masing-masing," jelasnya.
Kendati demikian, Herzaky mengungkapkan, terkait koalisi yang akan ditempuh Demokrat, tetap mengacu pada keputusan Majelis Tinggi Partai (MTP).
"Tapi tentu keputusan ada di Majelis Tinggi Partai. Mas AHY selaku Ketum juga akan memberikan rekomendasi kepada MTP, ke mana sebaiknya kita berlabuh," tuturnya.
Lebih lanjut, Herzaky menegaskan pilihan Partai Demokrat terkait akan berlabuh ke koalisi yang mana bukanlah prioritas utama.
Ia mengatakan bahwa kepentingan rakyat dan bangsalah yang menjadi prioritas utama.
"Bagaimana pun, kemana kami berlabuh, tetap kepentingan rakyat, bangsa, dan negara yang menjadi prioritas kami. People first, rakyat yang utama, seperti yang selalu ditekankan Mas AHY," ujarnya.
PSI: Kami Belum Putuskan Apa-apa soal Dukungan Pilpres 2024, Tunggu Arahan Jokowi
Terpisah, Ketua DPP PSI, Dedek Prayudi menegaskan PSI belum menentukan arah dukungan terhadap capres di Pilpres 2024.