Di luar partai parlemen, ada satu partai nonparlemen yang ikut bergabung dengan Koalisi Perubahan yaitu Partai Ummat.
Baca juga: Janji Anies Baswedan di Pilpres 2024, Tekankan Kesetaraan Kesempatan hingga Jawaban Soal Proyek IKN
3. Koalisi Pengusung Ganjar Pranowo
Terakhir, ada koalisi pengusung Ganjar Pranowo yang sampai saat ini, belum diberi nama.
Ganjar Pranowo memang hanya didukung oleh dua partai parlemen yaitu PDIP dan PPP.
Namun, gabungan dua partai ini sudah sangat cukup untuk mengusung Ganjar sebagai capres di Pilpres 2024.
Saat Pemilu 2019, PDIP meraih 19,33 persen suara dengan jumlah kursi di DPR RI sebanyak 128 kursi.
Sementara, PPP meraup 4,52 persen atau mendapat 19 kursi di DPR RI.
Bila dijumlahkan, maka perolehan suara PDIP dan PPP mencapai 23,85 persen atau 147 kursi di Parlemen.
Jumlah perolehan suara dan kursi di DPR RI memang yang paling sedikit di antara dua koalisi lainnya.
Selain diusung PDIP dan PPP, mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga didukung oleh Partai Hanura dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Bahkan saat koalisi yang lain belum membuat tim sukses (timses), Ganjar sudah membentuk Tim Pemenangan Nasional (TPN).
TPN diketuai oleh Ketua Kadin Arsjad Rasjid dan didampingi tiga wakil yaitu Komjen (Purn) Gatot Eddy Pramono, Jenderal (Purn) Andika Perkasa, dan Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi.
Baca juga: Canda Ganjar Pranowo ke Mahasiswa UI: Dosen-dosennya Nyebelin dan Nilai Pelit
(Tribunnews.com/Sri Juliati)