News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Qodari Soal Wacana Gibran Maju Cawapres: Akan Terjadi Gempa Politik Dahsyat

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka memberikan keterangan usai pertemuan tertutup di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (22/5/2023). Gibran dimintai klarifikasi oleh PDI Perjuang Terkait dengan deklarasi yang dilakukan relawan Jokowi-Gibran yang mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) pada Jumat (19/5/2023) malam. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menyebut, gugatan tentang batas usia calon presiden (capres), calon wakil presiden (cawapres) dari 40 tahun menjadi 35 tahun masih berjalan di Mahkamah Konstitusi (MK).

Menurut Qodari, jika permohonan itu dikabulkan oleh MK maka nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka paling berpotensi didorong maju sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) baik bagi Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

Sehingga, kata Qodari, hal itu akan menimbulkan gempa maha dahsyat yang mengubah konstelasi percaturan politik di Indonesia.

"Dan menurut saya kalau keputusan MK ini nanti keluar, artinya Gibran dikabulkan, maka ini bisa menimbulkan gempa politik 9 Skala Richter, karena akan sangat mengubah konstelasi," kata Qodari dalam diskusi dari bertajuk Jelang Final Terbentuknya Koalisi Capres 2024 yang diadakan Partai Gelora, Rabu (20/9/2023).

Qodari memandang majunya Gibran jika nanti dipasangkan sebagai cawapres Prabowo Subianto akan menggerogoti suara Ganjar Pranowo dan berkontribusi mendulang kemenangan besar. 

"Mengubah konstelasinya itu di mana? Pertama, tadi ya bisa mengambil separuh suaranya Ganjar, yang kedua akan bisa berpengaruh terhadap pemenangan," ujarnya.

Lanjut Qodari, tingkat kepuasan yang tinggi terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencapai angka 80 persen sedang diperebutkan oleh Prabowo dan Ganjar.

“Saya pernah mengatakan bahwa sebetulnya kalau kita bicara suara, peta suara pada hari ini pertama-tama bukan peta suara tiga kandidat, tapi peta suara Pak Jokowi, peta suara dari masyarakat, peta opini dari kalangan publik yang puas atau tidak puas dengan Pak Jokowi. Yang puas kepada Pak Jokowi sekarang ini angkanya 80 persen, yang tidak puas 20 persen," katanya.

Namun, dikatakan Qodari perebutan suara Presiden Jokowi oleh Prabowo dan Ganjar akan dimenangkan oleh kandidat yang berdampingan dengan putranya yakni Gibran Rakabuming Raka.

“Nah yang akan menang adalah yang aura Pak Jokowi nya paling kental. Selama ini kan aura Pak Jokowi itu berusaha direbut dengan gambar, berusaha direbut dengan momentum, peristiwa dan seterusnya,” ujar Qodari.

“Saya membayangkan kalau nanti Gibran ini jadi calon wakil presiden entah sebagai wakilnya Ganjar atau Prabowo, itu nanti suara pendukung Jokowi yang 80 persen itu akan melimpah ke pasangan yang ada Gibran sebagai wakilnya,” imbuhnya.

Baca juga: Projo Sebut Gibran, Airlangga, dan Erick Thohir Potensial Jadi Cawapres Prabowo

Oleh karena itu, Qodari berpendapat variabel penentu pemenang Pilpres 2024 tidak akan lepas dari variabel dukungan dari Presiden Jokowi.

“Makanya kemudian penentu pemilu Indonesia ini menurut saya tetap Pak Jokowi baik secara elektoral maupun secara dinamika politik lain-lainnya,” tandas Qodari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini