Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa bakal calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Ganjar Pranowo tak hanya mementingkan aspek elektoral.
Hasto menyakini jika bakal Cawapres pendamping Ganjar juga harus memiliki tanggung jawab serta komitmen untuk kemajuan bangsa ke depan.
Hal itu disampaikan Hasto saat ditanya awak media soal peryataan Ganjar Pranowo yang membuka peluang berduet dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Baca juga: Datangi Rumah Pemenangan Prabowo, Projo Sebut Relawan Jokowi di Bali Ingin Duet Prabowo-Ganjar
Sebelumnya Ganjar mengungkapkan jika politik hari ini masih sangat dimanis dan cair sehingga terbuka peluang berduet dengan Prabowo selama belum ada yang mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum l
(KPU) RI.
"(Cawapres Ganjar) tidak hanya mempertimbangkan aspek elektoral tetapi yang paling penting adalah komitmen, tanggung jawab bagi masa depan bangsa dan negara. Dan itu jauh lebih penting dari pada kepentingan sempit hanya sekedar menang Pemilu," kata Hasto saat ditemui di kawasan Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/9/2023).
Politisi asal Yogyakarta ini mengatakan bahwa Cawapres pendampingi Ganjar telah dilakukan kajian secara mendalam oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Termasuk melakukan dialog dengan para ketua umum partai politik pendukung, Presiden Jokowi dan berkontemplasi memohon petunjuk Allah SWT.
Sehingga kini tinggal menunggu momentum yang tepat untuk diumumkan.
"Terkait dengan siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo, tunggu monentumnya, semua telah dilakukan kajian secara mendalam, dan Ibu Megawati Soekanroputri memohon perunjuk dari Tuhan yang maha kuasa sehingga nanti yang akan diputuskan adalah yang terbaik," jelas Hasto.
Diberitakan sebelumnya, Bakal calon presiden (capres), Ganjar Pranowo merespons peluang dirinya akan berduet dengan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Menurut Ganjar, segala kemungkinan bisa saja terjadi sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan pasangan calon (Paslon).
"Kalau politik itu sebelum nanti ditetapkan di KPU semua peluang bisa terjadi," kata Ganjar di Gedung High End, kawasan Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).
Adapun Ganjar dan Prabowo sempat dirumorkan untuk berduet dalam Pilpres 2024 mendatang.
Hanya saja, sejauh ini PDIP tetap pada keputusannya yakni mencalonkan Ganjar sebagai presiden.
Demikian pula Gerindra tetap ingin Prabowo capres.
Saat ini Ganjar telah mendapatkan dukungan dari beberapa partai politik (parpol), di antaranya PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo.
Sementara Prabowo telah didukung Gerindra, Golkar, PAN, Gelora, PBB, dan Garuda.