Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto ditanya wartawan terkait TPN.
TPN yang dimaksud adalah Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo Presiden.
Awalnya, wartawan bertanya perihal boleh atau tidaknya bertanya isu lain di luar acara yang digelar Lemhannas di Hotel Borobudur Jakarta pada Rabu (11/10/2023).
Baca juga: Ganjar Isi Kuliah Umum di Unpar Hari Ini, Celetukan Mahasiswa soal Penguasa Buat Riuh
Andi kemudian menjawab telah menebak isu yang dimaksud.
"Saya ketebak isunya apa, tapi sebaiknya ditanyakan di gedung yang lain yang relevan," jawab Andi santai.
Wartawan kemudian bertanya lagi.
"Terkait TPN, Pak?" tanya wartawan.
Baca juga: Ganjar Disebut Akan Gandeng Sosok Cawapres Representasi Kalangan Islam
"Nah kan. Ditanya di gedung yang lain saja," kata Andi.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya buka suara mengenai kehadiran Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto dalam rapat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo Presiden.
Hasto mengatakan pihaknya mengundang Andi untuk menjadi narasumber karena memiliki pengalaman memenangkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden di 2014 dan 2019.
"Mas Andi Widjajanto tadi kami minta sharing pengalaman tahun 2014 dan 2019 karena terlibat dalam tim strategik dari Presiden Jokowi," kata Hasto di Gedung High End, Jakarta pada Rabu (4/10/2023).
Terlebih, kata Hasto, Ganjar dianggap sebagai sosok yang bisa melanjutkan program-program Presiden Jokowi.
"Mengingat Pak Ganjar Pranowo baik dari hasil survei maupun dari desainnya memang sosok yang paling dipersepsikan positif melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi," kata Hasto.
Baca juga: Hanura: Organisasi Sayap Partai hanya Lasmura dan Srikandi, Keduanya Final Dukung Ganjar
Sehingga, kata dia, pihaknya mengundang Andi untuk menjadi narasumber dan memberikan masukan.
"Jadi beliau (Andi) kami undang sebagai narasumber memberikan masukan-masukan," kata Andi.
Andi merupakan sosok yang pernah menjadi Deputi Tim Transisi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK) setelah Pilpres 2014.
Dia juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab) pada periode 2014 sampai 2015.
Kemudian, pada 2016 Andi diberikan amanah sebagai penasihat senior Kepala Staf Kepresidenan.