Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden (bacapres) koalisi Indonesia maju Prabowo Subianto mengaku tidak mau terburu-buru dalam menentukan sosok calon wakil presiden (cawapres) di pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Eks Danjen Kopassus itu pun menyatakan pihaknya tidak mau terburu-buru dan tergesa-gesa dalam berdemokrasi.
"Ojo kesusu, ojo grusa grusu... Terus kita namanya demokrasi ya," kata Prabowo saat ditemui setelah perayaan ulang tahun ke-72 di rumah Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Selasa (17/10/2023).
Prabowo pun hanya mengacungkan jempol saat ditanya nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres.
Sebelumnya, Partai Gerindra mengklaim sudah berkomunikasi dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia capres dan cawapres.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko Sebut Prabowo Harus Minta Izin ke Megawati Jika Ingin Gibran Jadi Cawapresnya
Meski begitu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani tidak mengatakan secara rinci soal siapa yang berkomunikasi dengan Gibran.
"Ada komunikasi, (isi komunikasi) bukan saya yang komunikasi," kata Muzani di rumah Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Senin (16/10/2023) malam.
Namun, Muzani mengatakan dari putusan MK tersebut sudah sangat jelas sosok yang akan mendampingi Prabowo Subianto untuk melaju dalam kontestasi Pemilu 2024 nanti.
Menurutnya, saat ini hanya menunggu keputusan dari para petinggi partai Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Putusan MK menjadi putusan yang jelas terang benderang jadi nanti nunggu sesuatu yang jelas, nunggu para Ketum semuanya berkumpul," jelasnya.
Muzani melanjutkan Prabowo masih mencari waktu yang pas untuk berdiskusi dengan para Ketua Umum Partai yang tergabung pada KIM tersebut.
"Beliau akan terus berkomunikasi dengan para ketua umum partai politik koalisi dan berkomunikaai terus dan rencananya hari ini sebenarnya ada rapat dengan Ketua Umum partai koalisi," ucapnya.
"Namun jarena ada ketua umum parpol yang menyertai kunjungan presiden ke China, maka rapat ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju ditunda sampai dengan kumpul semuanya," sambungnya. (*)