TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Garuda tidak menjadikan generasi muda sebagai obyek untuk mendulang suara.
Hal itu ditegaskan Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi dalam keterangan tertulis, Rabu (18/10/2023).
"Partai Garuda berjuang untuk menjadikan generasi muda sebagai pemimpin bangsa ini," imbuh Teddy Gusnaidi.
Teddy mengungkapkan bahwa pada Pilpres 2024, pihaknya menggugat batas usia capres-cawapres.
Sementara pada Pileg 2024, Partai Garuda mendaftarkan 90 persen generasi muda untuk menjadi anggota DPR RI.
Teddy menuturkan partainya berjuang agar generasi muda bisa menjadi Presiden atau Wakil Presiden Republik Indonesia.
Begitupun di Senayan, kata Teddy, Partai Garuda berjuang agar kursi DPR RI diisi oleh para generasi muda.
"Jadi Partai Garuda tidak mau mengakali generasi muda demi suara, tapi ingin jadikan mereka pelaku di negeri ini," imbuhnya.
Teddy pun menanggapi munculnya berbagai kelompok yang tidak setuju saat putusan MK telah memberikan ruang bagi generasi muda untuk ikut memimpin Indonesia.
Juru Bicara Partai Garuda itu menuturkan kelompok tersebut menyerang MK untuk membatasi generasi muda memimpin.
"Mereka merasa terancam dengan kehadiran generasi muda, mereka menganggap generasi muda adalah generasi yang bodoh, mereka hanya ingin mendapatkan suara generasi muda," katanya.
"Mereka merasa besar kepala, merasa yang paling hebat, sehingga negara ini hanya boleh diatur oleh mereka, tidak mau memberikan kesempatan kepada para generasi muda," tambahnya.
Partai Garuda, tegas Teddy, akan ada di garda terdepan untuk melawan kelompok-kelompok yang ingin mengebiri jalan generasi muda.
Baca juga: Profil Partai Garuda yang Ajukan Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres, Dukung Prabowo di Pilpres 2024
"Kelompok yang hanya menjadikan Generasi Muda sebagai sapi perah, hanya ingin suara generasi muda, tapi membantai jalan generasi muda untuk memimpin di negeri ini," imbuhnya.