TRIBUNNEWS.COM - Calon Presiden (Capres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, menyampaikan gagasannya untuk lima tahun mendatang jika menjadi Presiden.
Gagasan tersebut, terkait nilai utama yang digunakan dalam menyusun kebijakannya membangun Indonesia.
Termasuk menerapkan prinsip keadilan dan kesetaraan dalam menyusun kebijakan.
Hal tersebut disampaikan Anies saat menghadiri acara President Candidate Lecture (PCL), yang digelar Warta Kota dan Perhimpunan Periset Indonesia (PPI), di gedung Menara Kompas, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (17/10/2023).
Dalam sambutannya, Anies awalnya mengatakan terkait proses Pemilu di Indonesia, bagian dari sistem demokrasi di Indonesia.
Proses Pemilu itu, meliputi memilih Presiden, Kepala Daerah, Bupati, Wali Kota, dan legislatif.
Baca juga: Anies Bakal Permudah Regulasi Periset jika Terpilih Jadi Presiden 2024
Dalam proses Pemilu itulah, kata Anies, semua calon atau kandidat menyampaikan gagasan untuk membawa perubahan bagi Indonesia atau daerah yang akan dipimpin.
"Untuk kita bisa meraih apa yang kita cita-citakan, maka kita harus menetapkan secara tegas apa yang menjadi nilai utama untuk perjalanan lima tahun ke depan," katanya dalam tayangan video di kanal YouTube Tribunnews.com.
Lantas, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, memiliki beberapa nilai utama untuk membawa perubahan Indonesia lima tahun ke depan.
Pertama, Anies mengaku akan menghadirkan prinsip keadilan dan kesetaraan dalam menyusun kebijakan.
Kemudian, Anies akan melakukan penelitian atau meriset terlebih dahulu terkait hal itu.
"Nilai utamanya adalah prinsip keadilan, prinsip kesetaraan di dalam menyusun kebijakan."
"Lalu gimana letak ilmu pengetahuan dalam melaksanakan itu semua?"
"Ilmu pengetahuan dan periset memberikan kita beberapa hal, dengan tujuan itu maka kita mengandalkan metode ilmiah, mengandalkan pandangan ahli untuk bisa mendapatkan beberapa hal," ungkap Anies.