TRIBUNNEWS.com - Pasangan bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka bakal mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (25/10/2023).
Hal ini disampaikan Prabowo usai mengumumkan Koalisi Indonesia Maju (KIM) sepakat memilih Gibran sebagai bakal cawapresnya.
"Pada hari Rabu, tanggal 25 Oktober, kami akan daftar ke KPU," ungkap Prabowo usai pertemuan dengan ketua umum partai politik (parpol) KIM di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (22/10/2023) malam.
Sementara itu, terkait berkas pendaftaran cawapres Gibran, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, mengungkapkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) milik putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu sudah diterbitkan pada Senin (23/10/2023) hari ini.
Ramadhan mengatakan SKCK Gibran telah ditandatangani oleh Kabaintelkam Polri, Komjen Suntana.
Baca juga: Jokowi hingga Kaesang Sama-sama Tak Banyak Komentar soal Gibran Jadi Cawapres Prabowo
"SKCK atas nama Gibran sudah terbit dan ditandatangan Pak Kabaintelkam pagi ini pukul 09.00 WIB," ucap Ramadhan saat dihubungi Tribunnews.com, Senin pagi.
Meski demikian, Ramadhan belum mengetahui apakah SKCK tersebut sudah diambil pihak Gibran atau belum.
Sebagai informasi, SKCK yang diterbitkan oleh Baintelkam Polri menjadi salah satu syarat untuk mendaftar sebagai capres atau cawapres.
Lantas, seperti apa profil Komjen Suntana yang menandatangani SKCK Gibran?
Profil Komjen Suntana
Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Komjen Suntana lahir di Jakarta pada 2 Juni 1966 atau sudah berusia 57 tahun saat ini.
Suntana yang berpengalaman di bidang Intel adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1988.
Ia menjabat sebagai Kabaintelkam Polri sejak 24 Juni 2023, menggantikan Komjen Wahyu Widada.
Jabatan Suntana sebelumnya adalah Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Suntana ditunjuk menjadi Wakil Kepala BSSN pada Maret 2023, di mana saat itu ia sekaligus mendapat promosi menjadi jenderal bintang tiga sebagai Komisaris Jenderal (Komjen)
Eks Kapolda Jawa Barat ini pernah mengemban berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara.
Berikut ini riwayat karier Sunta:
Baca juga: Gelar Rapimnas Hari Ini, Gerindra Konsolidasi Prabowo dan Gibran Jadi Capres-Cawapres 2024
- Kapolresta Tasikmalaya (2007);
- Kapolres Bogor (2008);
- Wadirintelkam Polda Metro Jaya (2009);
- Dirpamobvit Polda Metro Jaya (2012);
- Kapolres Metro Jakarta Barat (2012);
- Anjak Madya Bidang Ekonomi Baintelkam Polri (2013);
- Kabagbinfung Rorenmin Baintelkam Polri (2014);
- Dirintelkam Polda Metro Jaya (2015);
- Kabidyanmas Baintelkam Polri (2016);
- Dirkamneg Baintelkam Polri (2016);
- Wakapolda Metro Jaya (2016);
- Deputi VI Bidang Intelijen BIN (2017);
- Kapolda Lampung (2018);
- Wakabaintelkam Polri (2018);
- Kapolda Jawa Barat (2021);
- Wakil Kepala BSSN (2023).
- Kabaintelkam (2023)
Baca juga: FX Rudy Ogah Pusing Urusan Gibran Cawapres Prabowo, Pilih Fokus Menangkan Ganjar-Mahfud MD
Pernah Perintahkan Tembak Begal di Tempat
Saat masih menjabat sebagai Kapolda Jabar dan berpangkat Irjen, Suntana pernah memerintahkan personelnya untuk menembak begal di tempat.
Perintah ini diberikan lantaran saat itu banyak aksi pembegalan dan kekeerasan di sejumlah wilayah di Jawa Barat.
"Dari hal ini diinstruksikan (kepada) seluruh jajaran melalui Pak Karoops untuk melakukan operasi," ungkap Kabid Humas Polda Jabar kala itu, Kombes Ibrahim Tompo, Selasa (31/5/2022), dilansir TribunJabar.id.
"Dari orientasi operasi ini, diintruksikan kepada para kapolres dan satuan wilayah untuk mengambil tindakan tegas kepada aksi-aksi kekerasan yang akan mengganggu ketenteraman dan ketertiban, masyarakat," imbuhnya.
Tetapi, lewat Ibrahim Tompo, Suntana mengingatkan perintah tembak di tempat kepada para begal tergantung kondisi yang ada di lapangan.
Ia tetap meminta kepada para personelnya bersikap secara bijaksana.
"Tapi, perlu dicatat untuk kepolisian menggunakan senjata api ini merupakan pertimbangan dari anggota masing-masing di lapangan."
"Dipertimbangkan sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan," pungkas Ibrahim Tompo.
Prabowo-Gibran Jadi Pasangan Terakhir yang Mendaftar
Hingga saat ini, hanya pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang belum mendaftar ke KPU.
Sebelumnya, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) resmi mendaftar ke KPU pada Kamis (19/10/2023) pagi.
Keduanya menjadi pasangan pertama yang mendaftar ke KPU.
Di hari yang sama, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD juga resmi mendaftarkan diri ke KPU pada Kamis siang.
Baca juga: Gandeng Gibran, Pemilih Prabowo yang Tak Puas Jokowi Berpotensi Migrasi ke AMIN
Kedua pasangan tersebut juga telah merampungkan tes kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, sebagai salah satu syarat maju Pilpres 2024.
Anies-Cak Imin menjalani tes kesehatan pada Sabtu (21/10/2023).
Pada kesempatan itu, Anies menegaskan pihaknya hanya tinggal menunggu hasil tes kesehatan.
"Kami sampaikan apresiasi, terima kasih dan mudah-mudahan dengan awalan yang baik ini proses-proses ke depannya menjadi makin baik lagi," ujar Anies usai tes kesehatan, Sabtu sore.
"Enggal ada (kendala), lancar semuanya. (Tinggal) menunggu hasil," pungkasnya.
Sementara itu, Ganjar-Mahfud dijadwalkan melakukan tes kesehatan pada Minggu (22/10/2023).
Usai pemeriksaan, Ganjar berharap hasil tes kesehatannya bersama Mahfud tak ada masalah dan bisa segera dikirim ke KPU.
"Dari pagi sampai sore saya bersama Pak Mahfud dan alhamdulillah sudah selesai. Tentu saja mudah-mudahan nanti insya Allah hasilnya baik," ucapnya setelah selesai pemeriksaan, Minggu sore.
"Dan kita sudah melakukan sebuah proses pemeriksaan secara lengkap, mudah-mudahan hasilnya juga segera dikirim ke KPU untuk melengkapi seluruh persyaratan administrasi," tuturnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Muhammad Deni/Abdi Ryanda Shakti/Mario Christian/Ibriza Fasti, TribunnewsWiki.com/Rakli Almughni, TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman)