TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Spanduk Dadi Wong Jowo Ojo Lali Jawane (Jadi Orang Jawa Jangan Lupa Jawa-nya) beredar di Kota Solo, Jawa Tengah.
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo menegaskan bukan PDIP yang memasang spanduk tersebut.
Itu walaupun kini Gibran Rakabuming Raka sudah tidak satu gerbong dengan PDIP, dirinya mengaku tak mau ada permusuhan.
Baca juga: Tanpa Kata, Iriana Pamerkan Senyum dan Jempol Terkait Gibran Jadi Cawapres Prabowo
Menurut dia, semua kader PDIP Solo sudah diperintahkan untuk tidak menjelek-jelekan calon lain.
Seperti diketahui, beredar spanduk Dadi Wong Jowo Ojo Lali Jawane (Jadi Orang Jawa Jangan Lupa Jawa-nya) dengan gambar petruk di sejumlah tempat di Solo.
Spanduk ini beredar setelah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka resmi mendaftar sebagai cawapres Prabowo Subianto.
Sebelumnya, tokoh pewayangan dalam kelompok punakawan yakni petruk diidentikkan dengan Presiden Joko Widodo.
Ia dikenal sebagai representasi rakyat kecil yang menjadi pemimpin.
Hingga kini tidak diketahui siapa yang memasang spanduk tersebut.
Sementara itu, manuver Gibran yang menyeberang ke kubu lain ini membuat gejolak di masyarakat.
Ia meninggalkan PDI Perjuangan yang telah mengusung ayahnya, ia sendiri, bahkan adik iparnya Wali Kota Medan, Bobby Nasution untuk maju sebagai pejabat publik.
Meskipun begitu, Ketua DPC PDIP FX Hadi Rudyatmo menegaskan penyebaran spanduk ini tidak dilakukan oleh pihaknya.
Baca juga: Gibran Tak Masalah Dicap Pengkhianat Karena Membelot Dari PDIP Jadi Cawapres Prabowo
Ia sendiri sudah sejak lama melarang kadernya menjelek-jelekan calon lain.
"Pengurus DPC sampai anak ranting satgas maupun relawan saya tegaskan dilarang menghujat menjelek-jelekan mencaci maki capres cawapres lain. Kita tetap semangat bergotong royong memenangkan Ganjar dan Mahfud," kata pria yang akrab disapa FX Rudy, Rabu (25/10/2023).