Usai kunjungan, Gibran menyoroti bagaimana pemerintah harus melakukan intervensi guna membantu dan mengembangkan usaha masyarakat, termasuk industri tembaga.
"Ini kan sentranya sudah lama ya, tapi karena ada kemajuan zaman, adanya alat-alat CNC, alat-alat laser cutting ya ini pasarnya mulai goyah. Ya ini harus ada intervensi dari pemerintah," ungkapnya.
Ia menambahkan, para pengrajin juga harus didukung dengan alat-alat yang terbaru, seiring dengan perkembangan zaman. “Koperasi perajin tembaga Tumang yang sudah ada harus didukung dengan alat-alat yang up to date," sambung Gibran.
Selain mengunjungi sentra kerajinan tembaga, Gibran juga berkesempatan menyapa komunitas seni yang ada di Desa Samiran, Solo, Boyolali. Di sana, ia sempat melihat para pemuda yang sedang berlatih seni tari dan mengapresiasi upaya mereka dalam melestarikan budaya daerah.
“Tadi mampir bentar ke salah satu sanggar yang ada di sini (Selo). Luar biasa sekali isinya anak-anak muda semua yang masih nguri-uri budaya,” kata Gibran.
“Seperti yang saya katakan kemarin, hal-hal yang terkait anak muda, generasi Z, milenial, dan santri pasti kami dukung penuh,” ujarnya.