News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

PDIP Anggap Gibran Pembangkang, Begini Reaksi Rosan Roeslani

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani. Menurutnya, niat Gibran menjadi cawapres sejatinya baik. Yakni, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu ingin berjuang bersama Prabowo Subianto.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani menanggapi tudingan Gibran Rakabuming Raka telah melakukan pembangkangan karena maju menjadi cawapres dari Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Menurutnya, niat Gibran menjadi cawapres sejatinya baik. Yakni, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu ingin berjuang bersama Prabowo Subianto.

Baca juga: Ketika Bahlil Larang Relawan Prabowo-Gibran Balas Doa Hanya Amin: Salah Itu, Harus Jelas

"Saya rasa itu silakan ditanyakan kembali ya, yang penting dari kita semua, itu niatnya, nawaitunya, baik. Dari Pak Gibran ingin berjuang bersama-sama dengan Pak Prabowo," kata Rosan saat ditemui di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (28/10/2023).

Ia menyampaikan pasangan Prabowo-Gibran juga dinilai merupakan pasangan yang lengkap. Karena, pasangan ini mewakili dari tokoh senior maupun junior sehingga bisa memudahkan menyerap aspirasi.

"Istilahnya dari yang senior sampai junior, itu semua ada. Jadi, pasangan ini bisa menyerap semua aspirasi yang ada. Semua bisa keserap karena kalau anak muda ngomong sama anak muda, itu pasti lebih nyambung, ya kan," katanya.

Baca juga: PDIP Tunggu Gibran Kembalikan KTA Usai Jadi Cawapres Prabowo 

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah mengatakan Gibran Rakabuming Raka telah melakukan pembangkangan karena melanggar keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Hal ini terkait langkah Gibran yang secara resmi telah menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.

Sebab, Basarah menegaskan Megawati sebagai pemegang mandat Kongres PDIP telah memutuskan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

"Maka secara konstitusi partai, secara aturan partai, dia (Gibran) telah melakukan pembangkangan, telah melakukan sesuatu yang berbeda dengan garis keputusan partai," kata Basarah di Kantor Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (28/10/2023).

Dia menjelaskan dalam sebuah organisasi apapun termasuk partai politik (parpol) memiliki aturan main.

Sebagai Wali Kota Solo, Basarah meyakini Gibran memahami anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PDIP.

Baca juga: Dikritik Elite PDIP di Jakarta, Gibran Pilih Blusukan ke Boyolali Temui Petani hingga Perajin Tempe

Dia menyebut Megawati memiliki hak prerogatif untuk memutuskan pasangan capres dan cawapres yang diusung berdasarkan amanat Kongres.

"Bu Mega menggunakan hak konstitusionalnya itu yang diberikan oleh Kongres untuk memutuskan Mas Ganjar Pranowo dan Pak Mahfud MD sebagai capres dan cawapres," jelas Basarah.

Sehingga, Basarah menuturkan seluruh pilar partai harusnya mematuhi dan mendukung keputusan Megawati.

"Maka ketika Mas Gibran mengambil keputusan keluar dari garis keputusan politik Pilpres 2024 dengan mencalonkan dirinya sebagai bakal cawapres, secara etika politik, bahkan bukan hanya keluarga besar PDIP, bahkan rakyat banyak pun telah menilai bahwa Mas Gibran dengan sengaja ingin keluar dan atau bahkan telah keluar dari keanggotaan PDIP sendiri," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini