Diketahui tak kali ini saja Prabowo mengisahkan tentang pengalamannya dua kali dikalahkan dalam pemilihan presiden.
Rabu (11/10/2023) lalu, saat berada di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, Prabowo juga menyinggung soal kalah dari Jokowi.
Prabowo bercerita bahwa dirinya menjadi saksi bahwa Presiden Jokowi telah melakukan pembangunan secara baik.
Sebab kini dirinya berada di dalam pemerintahan.
"Saya melihat dan menjadi saksi, dan saya bertekad melaksanakan dan melanjutkan pembangunan yang dirintis Pak Jokowi. Saya enggak malu-malu dulu saya rival. Dulu beliau yang kalahkan saya. Eh emangnya enak kalah? Tidak enak," ujar Prabowo di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (11/10/2023).
Baca juga: Majunya Gibran di Pilpres 2024 Membenarkan Asumsi Jokowi Langgengkan Politik Dinasti?
Karena itu, Prabowo mengungkit langsung menyetujui ketika diajak bergabung ke dalam pemerintahan Presiden Jokowi.
Dia menyebutkan Jokowi mengaku tahu betul membangun bangsa tidak bisa sendirian.
"Setelah kita bergabung, ternyata rakyat menghendaki itu. Rakyat ingin pemimpin-pemimpinnya kompak, rakyat ingin melihat pemimpinnya senyum, bukan tegang-tegangan," jelasnya.
Eks Danjen Kopassus itu menyatakan rakyat Indonesia tidak suka ada kubu yang saling mengejek maupun memfitnah satu sama lain demi kontestasi politik.
"Mempan kalau orang menghina saya, terserah, memang gua pikirin? Lu sendiri yang bingung," ujar Prabowo.
Tak Masalah Dikalahkan Jokowi
Sebelumnya saat menghadiri Harlah ke-25 Partai Bulan Bintang (PBB) di Tangerang, Minggu (30/7/2023), Prabowo mengaku tidak masalah dirinya kalah pilpres melawan Presiden Jokowi di masa lalu.
Ia mengaku menerima kekalahan sebab kemenangan adalah untuk rakyat Indonesia.
"Saya pernah dikalahkan oleh Pak Jokowi, tetapi yang penting rakyat Indonesia yang menang," kata Prabowo di Harlah ke-25 Partai Bulan Bintang (PBB) di Tangerang, Minggu (30/7/2023).
Prabowo menekankan kemakmuran rakyat adalah aspek terpenting.
Baca juga: Prabowo Ingin Temui Megawati, Sekjen PDIP: Sudah Bertemu