News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Setumpuk Keresahan Surya Paloh, Singgung Kepantasan Meski Punya Kesempatan Dorong Anak Jadi Cawapres

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyampaikan orasi politik, di Ballroom Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/11/2023).

Andaikata anaknya patut untuk dicalonkan, Surya Paloh kemudian menyinggung soal kepantasan.

"Walaupun saya pikir saya punya kesempatan untuk mencalonkan dia (anaknya) tapi saya pikir, pantas enggak dia?" ujar Surya.

Menurut Surya Paloh, sosok cawapres haruslah melewati sebuah proses. 

Proses itulah yang kemudian menjadikan sang anak sosok yang matang. 

"Orangtua dulu menyatakan kalau bisa dia harus mapan dulu. Bukan hasil peraman, nah ini yang saya harapkan. Jadi mungkin kalau anak saya berani bertanya kepada saya, maka saya akan katakan 'tunggu dulu, akan tiba saatnya, itupun kalau saya masih berumur panjang'," ujar dia. 

3. Sebut tak ada kekuasaan yang tidak berakhir

Surya Paloh menyebut tidak ada kekuasaan yang terus-menerus bertakhta. 

Menurut Surya Paloh, setiap kekuasaan akan berakhir.

"Tidak ada kekuasaan besar maupun kecil yang pernah diizinkan bertakhta terus-menerus sepanjang zaman,"  kata Surya Paloh, dikutip dari Kompas.com.

"Sejarah telah menyampaikan kepada kita, bahwa berapa besar pun kekuasaan manusia bisa satu waktu dia akan berakhir juga," kata dia.

Baca juga: Survei Poltracking Terbaru Ungkap Peta Dukungan Capres-Cawapres Berdasarkan Efek Elektoral Jokowi

Surya Paloh kemudian menyinggung perkataan Adam Malik dalam buku yang berjudul "In The Service of The Republic" bahwa penguasa akan terus bergantian, tetapi negarawan tetap hidup bersama bangsa.

Dalam pidatonya, Paloh juga mengatakan bahwa dibutuhkan keberanian dalam berpolitik agar selalu memegang prinsi-prinsip dalam konstitusi.

4. Ungkap upaya bawa negara dan aparat untuk layani golongan

Surya Paloh juga menyinggung soal adanya upaya membawa negara dan aparat serta aparatur negara untuk melayani pribadi dan golongan. 

Namun, Surya Paloh tidak menyebut secara jelas pribadi dan golongan mana.

"Maka, hari-hari ini kita melihat betapa banyaknya upaya membawa negara dan aparat dan aparaturnya melayani pribadi dan golongannya," kata Paloh. 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini