Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden (capres) koalisi Indonesia maju, Prabowo Subianto menyebut kebijakan luar negeri Republik Indonesia (RI) dipastikan independen.
Artinya, Indonesia tidak masuk menjadi anggota blok geopolitik mana pun.
Hal tersebut diungkap Prabowo saat memberikan sambutan dalam acara CSIS 'Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri di Auditorium CSIS, Jakarta, Senin (13/11/2023).
Baca juga: Prabowo Prihatin Lihat Lansia 70 Tahun Masih Narik Becak: We Dont Want To Be A Nation of Kulis
Dalam acara itu, dihadiri oleh sejumlah duta besar (Dubes) dari berbagai negara lain. Prabowo pun berbicara dengan berbahasa inggris dalam forum tersebut.
"Sejak awal kemerdekaan dan kedaulatan kita, kita sering memiliki kebijakan luar negeri yang independen. Dipandu oleh prinsip tidak ada keanggotaan blok geopolitik mana pun," kata Prabowo di Auditorium CSIS, Jakarta, Senin (13/11/2023).
Baca juga: KPU Resmi Tetapkan 3 Pasang Capres-Cawapres, TKN Prabowo-Gibran: Mari Bersaing Secara Fair
Prabowo menuturkan bahwa Indonesia tidak mau menjadi anggota geopolitik manapun sejak kemerdekaan.
Sebaliknya, kata dia, tradisi ini pun akan terus dilanjutkan jika dirinya terpilih menjadi Presiden RI.
"Keinginan mayoritas rakyat Indonesia dan yang lebih penting lagi adalah kepentingan nasional kita Indonesia karena sejarah kita karena letak geografis kita pada dasarnya kita berada di tengah-tengah peradaban besar. Kita berada di persimpangan peradaban besar," katanya.
Oleh sebab itu, Prabowo menyatakan pihaknya akan bersahabat dengan negara manapun. Sebab, Indonesia membutuhkan kedamaian dan stabilitas untuk membawa perekonomiannya terus bertumbuh.
"Kita membutuhkan perdamaian dan stabilitas kita membutuhkan hubungan baik dengan semua negara yang kita butuhkan. Untuk investasi, mereka akan membuka pasar bagi kita yang akan menciptakan lapangan kerja bagi rakyat kita dan dalam analisis akhir untuk memberantas kemiskinan," pungkasnya.