News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Jubir Anies Respons Munculnya Gerakan Aniesfobia

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/11/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara (Jubir) Anies Baswedan, Surya Tjandra, merespons munculnya gerakan Aniesfobia.

Ini mengatakan  hal itu setelah Calon Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan batal mengisi kuliah umum di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Surya menyebut pihak yang terjangkit Aniesfobia belum kenal sosok sesungguhnya capres nomor urut 1 tersebut. 

"Ketakutan biasanya berasal dari ketidaktahuan, barangkali sebagian masih belum kenal Anies Baswedan yang sesungguhnya. Jadi prasangka yang muncul," kata Surya Tjandra kepada wartawan, Senin (20/11/2023).

Surya mengaku tak khawatir dengan adanya gerakan Aniesfobia itu sebab Anies juga manusia biasa.

Dia mengatakan setiap masyarakat seharusnya proaktif untuk mengetahui lebih jauh sosok capres di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

Selain Anies, figur lain yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto juga seharusnya dikenal lebih dalam oleh publik.

"Kenali mereka yang sesungguhnya secara obyektif. Ini diperlukan karena sikap kita lah nanti yang akan menentukan masa depan kita semua," pungkas Surya.

Baca juga: Eks Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo: Mas Anies Baswedan Is The Best, Harus Jadi Presiden

Penjelasan UGM

Sementara itu saat dikonfirmasi, Sekretaris Universitas Gadjah Mada (UGM) Andi Sandi mengatakan masih mengecek informasi tersebut.

"Kalau dikatakan itu tidak dapat izin dari rektorat, saya sampai sekarang itu masih tracking, ini diselenggarakan oleh UGM atau tidak," ungkapnya.

Andi menyampaikan, jika acara tersebut diselenggarakan oleh UGM maka sudah ada SOP. Sebab, UGM harus memisahkan kegiatan yang berbau kampanye dan tidak.

"Kalau ranah kampanye kami sudah punya SOP jadi kami yang harus mengundang, UGM yang harus mengundang. Nah kalau dilihat dari sisi flyernya ini (acara ini) adalah diskusi ilmiah. Tetapi kami masih cek dan menurut kami ini sangat memojokan UGM. Itu dikatakan bahwa rektorat akan menolak, nah itu siapa orang yang di rektorat?" paparnya dikutip dari Kompas.com.

Diungkapkan Andi, dirinya juga sudah menanyakan ke pimpinan rektorat UGM. Namun, tidak ada pimpinan rektorat yang mengirimkan pesan agar tidak menghadirkan Anies Baswedan sebagai pembicara.

"Saya sudah tanya ke Bu Rektor, saya tanya ke teman-teman wakil rektor, ini tidak ada yang memberikan statement ini," tegasnya.

Melihat flayernya, Andi Sandi mengungkapkan penyelenggaranya bukan dari MM Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM. Jadi penyelenggara acara hanya meminjam tempat di MM Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM.

"Karena kan prinsipnya mereka kan meminjam tempat tetapi dengan adanya kehadiran Mas Anies di situ kita juga welcome lah wong itu rumahnya Mas Anies kok. Sepanjang itu tidak dalam posisioning bahwa itu digunakan venue, dan saya tahu Mas Anies tidak mungkin mau melakukan itu di tempat-tempat yang tidak seharusnya, Dia juga akademisi kok," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini