TRIBUNEWS.COM, JAKARTA - Dalam sepekan terakhir, setidaknya lima lembaga survei merilis temuan mereka terhadap elektabilitas capres.
Mulai dari LSI Denny JA, IPO, hingga Voxpopuli Research Center membeberkan hasil survei terbarunya.
Berikut selengkapnya hasil survei elektabilitas capres-cawapres dalam sepekan terakhir dari lima lembaga survei yang telah dirangkum Tribunnews.com:
1. Lembaga Survei Nasional (LSN)
Hasil survei terbaru Lembaga Survei Nasional (LSN) menunjukkan elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul telak.
Baik jika dibandingkan pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, maupun pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Menurut LSN, elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran bahkan mencapai angka 42,1 persen.
"Sebanyak 42,1% responden menjatuhkan pilihan pada Prabowo-Gibran. Kemudian pasangan Ganjar-Mahfud dipilih oleh 28,8% responden dan pasangan Anies-Cak Imin didukung oleh 25,2% responden. Sementara itu sebanyak 3,9% responden mengaku belum bisa memutuskan pilih paslon mana," ujar Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry dalam rilis hasil survei secara daring, Jumat (24/11/2023).
Gema mengatakan, peta elektabilitas tersebut menggambarkan hampir pasti Pilpres 2024 akan berlangsung dua putaran.
Hanya saja mengingat sisa waktu masih dua bulan lebih, segala kemungkinan masih bisa terjadi, termasuk kemungkinan pilpres berlangsung satu putaran saja.
Survei terbaru LSN ini digelar pada 5-12 November 2023 di 38 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang telah berumur minimal 17 tahun (memiliki e-KTP).
Jumlah sampel sebanyak 1.420 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak berjenjang (multistage random sampling).
Survei dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka dengan responden dipandu kuesioner. Sedangkan margin of error survei ini sebesar +/- 2,6% dengan tingkat kepercayaan 95%. Validasi data mengacu pada data kependudukan yang dikeluarkan BPS.
2. Voxpopuli Research Center