Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menegaskan, bahwa sebagai organisasi pihaknya tidak pernah memihak kepada satu pun dari pasangan calon capres-cawapres peserta pemilu 2024.
Disebutnya, Muhammadiyah sudah dikenal sebagai organisasi non-politik praktis, tidak bersifat mendukung atau memihak.
"Dukungan politik merupakan wewenang partai politik,” ungkap Haedar seusai dialog di Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Haedar menjelaskan bahwa uji publik terhadap ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden ini adalah langkah Muhammadiyah untuk memeriahkan pesta demokrasi dengan sentuhan yang elegan.
Baca juga: Ganjar Benarkan Adanya Komunikasi dengan Anies dan Cak Imin, Terungkap Isi Pembicaraannya
Haedar menyampaikan bahwa warga Muhammadiyah bebas memilih siapapun pilihan di 2024.
“Kami memilih pendekatan dialogis, ilmiah, dan elegan, memberikan ruang kepada masyarakat untuk memahami pilihan mereka, serta bertanggung jawab atas keputusan yang diambil,” ungkap dia.
Ia pun mengajak kepada masyarakat untuk menciptakan pesta demokrasi yang beradab, dengan fokus pada adu gagasan serta rekam jejak.
Sebelumnya, Pasangan calon nomor urut 1, Anies-Muhaimin, memulai uji publik di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Rabu, 22 November 2023.
Sementara itu, pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabumi Raka menjalani uji publik di Universitas Muhammadiyah Surabaya pada Jumat, 24 November 2023. Namun, hanya Prabowo yang hadir, sementara Gibran absen dengan alasan ada acara di tempat lain.
Baca juga: 3 Pasang Peserta Pilpres Jadi Anggota Kehormatan Muhammadiyah, Ini Paparan Anies, Prabowo dan Ganjar
Adapun pasangan nomor 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, menghadapi uji publik di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada Kamis, 23 November 2023. (*)