News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Saat Ganjar Pranowo Belajar ‘Ngaji’ ke Begawan Ekonomi

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden Ganjar Pranowo berjabat tangan dengan Wakil Presiden ke-11 RI Boediono saat berkunjung ke kediaman Boediono di Menteng, Jakarta, Jumat (24/11/2023). Kunjungan Capres nomor urut 3 tersebut dalam rangka bersilaturahim serta berdiskusi terkait sistem birokrasi pada era Boediono menjabat dan membahas perekonomian Indonesia di masa sekarang. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo melakukan sowan ke begawan ekonomi Wakil Presiden ke-11 Boediono menjelang masa kampanye Pilpres 2024.

Ganjar tampak mengenakan batik bercorak biru gelap sedangkan Boediono mengenakan batik becorak biru muda.

Pertemuan Ganjar dan Boediono berlangsung lebih kurang satu jam dari pukul 09.59 hingg 10.52 WIB.

Ganjar memakai isitilah ‘ngaji’ dalam pertemuannya di Jalan Jambu 11A, Gondangdia Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023).

Ngaji dalam bahasa Jawa yang dipakai Ganjar Pranowo bermakna aji-aji yang adalah kasepuhan. 

Baca juga: Barisan Artis dari Parpol Pendukung 3 Capres-cawapres di Pilpres 2024

Pemahaman kasepuhan bisa dikatakan drajat atau maqom yang tinggi nilainya atau citra yang mencitrakan seseorang.

Artinya menyepuhkan diri mengandung maksud melapisi diri dengan nilai.

Laiknya benda atau perhiasan meskipun tidak terbuat dari emas akan mempunyai nilai lebih jika sudah disepuh dengan emas.

Jadi kata ngaji mengandung maksud meng-ajikan diri atau membuat pribadi seseorang punya arti kemulyaan.

Bukan hanya sekedar belajar secara harafiah tentang isi kandungan sebuah kitab atau buku, akan tetapi berusaha memproseskan diri pada jati diri sejati.

Istilah ‘ngaji’ yang dipakai Ganjar tidak bermakna mengaji biasa yang dilakukan umat muslim.

Namun ngaji dalam bahasa Jawa juga bisa dimaknai dengan ngatur jiwo atau mengatur jiwa. 

“Enggak, enggak, saya ngaji saja sama beliau selama memimpin. Selain itu enggak ada karena beliau orang yang profesional di bidangnya,” ucap Ganjar menjelaskan hasil obrolannya dengan Boediono. 

Menurut Ganjar, pertemuan tertutup dengan Boediono berjalan hangat dan tidak bisa diartikan bentuk dukungan untuk pemilu Pilpres 2024.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini