Fokus dalam agenda reformasi yang diusung oleh Ganjar adalah peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan, akses kesehatan, pendidikan yang baik dan anti KKN.
Dia juga berkomitmen untuk menciptakan sistem yang terbuka dan akuntabel, sehingga setiap tindakan pemerintah dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.
Baca juga: Kegiatan Akhir Pekan 3 Capres: Anies Temui Relawan, Prabowo Kunjungi Ponpes, Ganjar Jalan Sehat
"Itu juga kita harapkan, anak-anak kita kemudian bisa mendapatkan akses kesehatan, pendidikan yang baik, dan kita akan mendapatkan bonus demografi," terangnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mencatat momen-momen penting seperti dobrakan anak muda pada tahun 1928 dan proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, sebagai sebuah motivasi dalam memperjuangkan Indonesia lebih baik.
"Kita belum lupa anak-anak muda, mahasiswa pada 1998, mereka turun ke jalan, diantaranya ada yang meninggal, mereka menginginkan perubahan pada republik ini, mereka menginginkan adanya reformasi dikakukan, pemerintah tidak sentralistis, daerah bisa tumbuh karena ada otonomi," papar Ganjar.
"Mereka membikin kekuatan untuk mengingatkan kepada para pemimpin, bahwa kepemimpinan itu ada batasnya," sambung dia.
Dengan penuh semangat, Ganjar mengajak masyarakat untuk bersama-sama berperan aktif dalam mewujudkan agenda reformasi ini.
"Terima kasih kawan-kawan untuk membikin udah mental kita makin baja, anak-anak yang hebat, kekuatan dari anak-anak bangsa yang tidak pernah menyerah, ditekan apapun, diinjak kayak apapun, kita adalah penjaga republik yang akan menghantarkan Indonesia pada mimpi besar harapan pahlawan," pungkasnya.
Cak Imin Dengarkan Curhat Nelayan
Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, bicara soal sejumlah kementerian yang masih mementingkan ego sektoral mereka ketimbang berkolaborasi menyelesaikan masalah di publik.
Cak Imin mengatakan itu seusai mendengar keluhan para nelayan di Desa Mayangan, Subang, Jawa Barat.
Para nelayan itu mengeluhkan kelangkaan dan mahalnya solar hingga masalah abrasi yang setiap tahun merendam pemukiman mereka.
Mereka yang mengeluh rata-rata adalah nelayan yang sudah puluhan tahun tinggal di Mayangan, mulai dari laki-laki hingga perempuan.
Cak Imin mengkritik bagaimana kinerja kementerian yang tidak memiliki pengetahuian pemecahan masalah.
"Semua tahu urusan dan problemnya, tapi enggak tahu penanganan komprehensif. Menurut saya faktornya lintas kementerian egosentris masing-masing, lembaga-kementerian punya program sendiri-sendiri. Maunya sendiri, agendanya sendiri," kata Cak Imin, dikutip Minggu (26/11/2023).