Dia mengatakan bahwa dengan ego sektoral tersebut, kementerian dan lembaga terkait bukannya menyelesaikan masalah substansial, justru terjebak dalam proyek-proyek yang norak.
"Masing-masing kelembagaan punya proyek-proyek yang norak. Masing-masing egonya norak sendiri-sendiri, duitnya jadi terpecah kecil-kecil gitu, jadi egak maksimal," imbuhnya.
Adapun maksud proyek norak yang dikatakan Cak Imin, yakni proyek dengan nilai kecil sehingga tidak menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya para nelayan.
"(Proyek) Rp30 juta, Rp40 juta, ibaratkan kecil-kecil enggak menyelesaikan masalah, hanya permen itu, orientasi proyek namanya, bukan orientasi solusi. APBN kita teralu banyak berorientasi projek, bukan solusi." kata Cak Imin.
"Itu harus disinkronkan dalam satu paket program, selesaikan desa nelayan, BBM nelayan, abrasi, ya lintas sektoral kolaborasi," tandas Ketua Umum PKB itu.
Baca juga: Cak Imin Janji Beri Gaji ke Guru Ngaji karena Profesi Mulia: Insyaallah jika AMIN Berkuasa Ada Jalan
Diketahui, Calon wakil presiden nomor urut 2 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengunjungi sejumlah daerah di Jawa Barat. Beberapa agenda yang didatangi antara lain berada di Purwakarta, Subang, dan Purwakarta.
Pada Sabtu pagi, Cak Imin mengunjungi Pasar Senen di Purwakarta. Di sana, Cak Imin meninjau khitanan massal yang dilakukan jajaran DPC PKB Purwakarta, serta meninjau harga-harga di Pasar Senen, Purwakarta.
Setelah dari agenda tersebut, Cak Imin menghadiri Peringatan Hari Guru Nasional di Cikao Park. Cak Imin juga memberikan beasiswa kepada mahasiswa dan guru mengaji.
Kemudian, Cak Imin bertolak ke Subang. Di Desa Mayangan, Subang, Cak Imin berdialog dengan nelayan setempat.
Kemudian, pada Minggu pagi, Cak Imin menemui dengan para penggerak TPS.
(Tribunnews.com/Reza Deni Saputra/Fransiskus Adhiyuda)