Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden Nomor Urut 1 Anies Baswedan menilai kondisi Indonesia hari ini berada dalam ketimpangan.
Hal itu menurutnya dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang tidak merata.
Baca juga: Anies Respons Ridwan Kamil yang Targetkan Prabowo-Gibran Menang 60 Persen di Jabar: Lihat Saja Nanti
Demikian disampaikannya di hadapan ribuan relawan Sahabat ABI (Anies Bersama Imin), di Hall A Basket, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (26/11/2023).
"Apa sila kelima (Pancasila) itu? Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. kenyataannya hari ini kita hidup dalam Indonesia yang timpang, Indonesia yang tidak merata," kata Anies.
Menurut Anies, dengan kondisi demikian, orang kalangan ekonomi atas makin memperbesar kekayaan.
Baca juga: Firli Bahuri Jadi Tersangka Pemerasan SYL, Anies: KPK Menurut Saya Terlalu Longgar
Sementara, masyarakat dengan kondisi ekonomi lemah semakin terpuruk.
"Yang kaya makin kaya, yang dikuasai oleh sekelompok kecil," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Lantas, Anies mencontohkan para petani yang tak kunjung mendapatkan kesejahteraan.
Padahal mereka berperan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.
Sebab itu, menurutnya Indonesia butuh gerakan perubahan, seperti yang diusungnya bersama cawapres Muhaimin Iskandar.
"Kita menginginkan Indonesia yang maju dan adil. Makmur dan adil tapi bukan untuk sebagian. kita ingin Indonesia yang adil dan makmur untuk semua," tandasnya.
Baca juga: Dihadiri Ribuan Orang, Anies Baswedan Terima Dukungan Dari Sahabat ABI
Indonesia Butuh Pemerataan Pembangunan
Anies Baswedan merespons harapan PKS agar ibu kota negara tak dipindah ke IKN, jika nantinya ia menjadi presiden di 2024.
Soal itu, Anies mengatakan, yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah pemerataan pembangunan.