News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Jubir TPN: Hilirisasi Digital Jadi Prioritas Ganjar-Mahfud Membantu Ekonomi Masyarakat

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden Ganjar Pranowo bersama Calon Wakil Presiden Mahfud MD saat acara dialog terbuka bersama Muhammadiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (23/11/2023). Dalam dialog yang dihadiri mahasiswa, para kader Muhammadiyah dan masyarakat umum tersebut pasangan capres dan cawapres menyampaikan visi dan misinya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hilirisasi digital bakal menjadi salah satu proyek prioritas yang akan dilakukan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Ganjar-Mahfud).

Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Jutan Manik mengatakan Ganjar-Mahfud akan melanjutkan proyek hilirisasi digital yang telah dilakukan di era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Jutan menyebut kasus korupsi proyek Base Transceiver Station (BTS) 4G BAKTI Kominfo yang menjerat eks Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menjadi salah satu pengganjal hilirisasi digital.

Jika proyek itu rampung, dia pun optimistis pemerintah bisa membuka akses internet ke seluruh penjuru negeri.

"Kasus korupsi BTS Kominfo yang cukup lumayan besar angkanya itu sangat disayangkan. Seandainya program itu dieksekusi dengan baik, itu sudah banyak membantu ekonomi digital kita," kata Jutan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (30/11/2023).

Diketahui, kasus korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo ditaksir merugikan negara hingga sekitar Rp8 triliun.

Saat ini, sudah belasan orang ditetapkan sebagai tersangka. Selain dari kalangan pejabat pemerintah, para tersangka juga berasal dari kalangan swasta dan akademikus.

Prasyarat hilirisasi digital, kata Jutan, ialah tersedianya jaringan internet yang murah dan menjangkau seluruh daerah. 

Alih-alih diakselerasi, menurut dia, upaya untuk mencapai itu terganjal kasus korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo.

"Ganjar menyadari bila pemerintahan saat ini belum maksimal mempersiapkan ekonomi digital tersebut. Itu bisa dilihat dari infrastruktur (BTS 4G) yang seharusnya sudah ada, tapi belum ada," jelas Jutan.

Faktanya, akses koneksi internet di Indonesia saat ini masih terpusat di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar. 

Selain itu, kecepatan internet Indonesia, baik untuk jaringan mobile maupun fixed broadband, tergolong kurang cepat.

Berbasis laporan Speedtest Global Index yang dirilis Ookla, Juli lalu, dengan kecepatan rerata 24,21 Mbps, Indonesia berada di posisi 96 dari 143 negara. Di Asia Tenggara, Indonesia berada di posisi ke-8, tertinggal dari Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Selain membangun infrastruktur internet yang mumpuni, Jutan berkata Ganjar-Mahfud juga bakal mendorong kapabilitas industri dalam negeri supaya bisa membuat laptop dan ponsel sendiri yang bermutu tinggi, setara dengan kualitas produk global namun dengan harga yang terjangkau.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini