TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hubungan PDIP dengan Presiden Jokowi sepertinya sudah berada di titik nadir.
Terbaru, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDIP) FX Hadi Rudyatmo mengungkap sejumlah hal yang bisa dinilai sebagai bentuk serangan politik terbaru kepada sang Presiden.
Hal itu disampaikannya lewat sebuah konferensi pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Rabu, 29 November 2023.
Pria yang akrab disapa Rudy tersebut banyak berbicara soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya.
Rudy bahkan menyebut Iriana Jokowi, istri sang presiden, tak ikut melayat saat mertuanya, yang tak lain adalah ibu kandung Jokowi, meninggal dunia.
Pernyataan-pernyataan FX Rudy di musim politik ini menimbulkan pertanyaan, apakah bisa menggerus citra Jokowi yang dalam hal ini bisa berdampak pada elektoral anaknya, Gibran, yang berpasangan dengan Prabowo. Atau justru sebaliknya?
Sejumlah pengamat angkat bicara mengomentari pernyataan FX Rudy ke Jokowi dan keluarganya.
Herry Mendrofa, Pengamat Politik Analis Sosial-Ekonomi Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) mengatakan, pernyataan FX Rudy, bisa saja merusak kredibilitas Jokowi atau sebaliknya berakibat blunder bagi PDIP.
Namun, dampak itu semua tidak akan terlalu signifikan. "Kecuali isu atau narasi yang disampaikan adalah kaitannya dengan diskursus penting di publik saat ini adalah soal hukum, konstitusi, dan anti korupsi," ujarnya kepada Tribunnews.com.
Menurut Herry, pernyataan FX Rudy hanya gimmick politik belaka, tidak akan mempengaruhi secara signifikan terutama pergeseran ceruk elektoral
“Saya rasa pernyataan pak FX Rudyatmo tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepuasan publik kepada Jokowi dan pemerintahannya. Ini korelasinya justru kurang tepat karena indikator dan variabelnya berbeda,”
“Untuk tingkat kepuasan ada indikatornya, ada variabelnya misalnya kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi dan kabinetnya pada beberapa aspek atau bidang."
“Kritik FX Rudyatmo saya rasa bagian dari gimmick politik semata, di samping bagaimana memisahkan antara term politik, ceruk elektoral dan basis pendukung Jokowi maupun PDIP,” tandasnya.
Berbeda dengan Herry, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, menilai pernyataan FX Rudy, termasuk serangan-serangan masif dari kubu PDIP justru bisa berdampak negatif bagi mereka, terutama Ganjar-Mahfud.