Penurunan angka stunting memang menjadi salah satu perhatian pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden.
Paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Keduanya bakal menurunkan angka stunting di bawah 9 persen.
NTT menjadi salah satu daerah prioritas pencegahan stunting.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Paslon ini menyiapkan berbagai langkah seperti pemberian dukungan gizi dan akses layanan kesehatan kepada perempuan selama masa kehamilan dan menyusui.
Kemudian berkomitmen mengadakan sosialisasi pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif sampai bayi menginjak usia 6 bulan.
Juga sosialisasi pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) sehat untuk mendukung pertumbuhan bayi.
Untuk melaksanakan semua hal tersebut, pasangan Ganjar-Mahfud punya program unggulan yakni 1 Desa 1 Faskes dan 1 Nakes.
“Stunting itu soal akses kesehatan yang mestinya dibikin satu puskesmas di satu desa atau Pustu (Puskesmas Pembantu) yang dilengkai satu nakes dan dokter. Itu meski kita wujudkan sehingga mereka dapat menangani pola ibu mengandung sampai melahirkan seribu hari pertama,”papar Ganjar.
Pandangan Timnas AMIN
Wakil Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Nihayatul Wafiroh menegaskan bahwa penanganan stunting tidak bisa diselesaikan dengan makan gratis.
Adapun hal itu disampaikan Nihayatul dalam diskusi bertajuk Desak Anies di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (5/12/2023).
Baca juga: Wapres Maruf Amin Minta Digitalisasi Perwakafan Nasional Lebih Terintegrasi
Mulanya Nihayatul menyebutkan bahwa salah satu yang terpenting dalam penanganan stunting yakni pendidikan parenting.
Ia kemudian mencotohkan ada kasus suami dan istri berprofesi dokter tetapi anaknya stunting.
"Kenapa bisa seperti itu? karena anaknya ini yang merawat adalah pembantunya. Sementara pembantunya tidak dipintarkan, akhirnya diberikan gizi yang tidak seimbang," kata Nihayatul.