News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Tampung Curhat Pelaku Usaha Soal Komitmen Kembangkan UMKM, Istri Ganjar Pastikan Keberpihakannya

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti saat Atikoh berdiskusi dengan ratusan pelaku UMKM di Jogja T-Shirt Jethe, Sleman, Yogyakarta, Rabu (6/12/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti menerima aspirasi soal komitmen Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam memajukan UMKM Indonesia.

Hal itu terungkap saat Atikoh berdiskusi dengan ratusan pelaku UMKM di Jogja T-Shirt Jethe, Sleman, Yogyakarta, Rabu (6/12/2023).

Awalnya, Firda Amalia pelaku UMKM hijab mengatakan kesulitan utama yakni pemasaran dan modal.

Dia lalu menanyakan bagaimana sikap Ganjar Pranowo kepada UMKM apabila terpilih di Pilpres 2024.

Pertanyaan kedua datang dari Agustina Triastuti pelaku UMKM di bidang jahit. Akhir-akhir ini, Agustina mengaku merasakan bahan baku dan pokok naik, berimbas pada UMKM kecil di bidang makanan. 

Agustina lalu bertanya apa solusi Atikoh melihat UMKM kecil bertahan dengan kondisi yang sulit ini?

"Bapak Ganjar, kan kita tahu sendiri Bapak UMKM. Pasti kita pro-UMKM," kata Atikoh.

Atikoh menjawab dua pertanyaan tersebut yang memang memiliki nilai yang sama. 

Dia mengatakan bahwa permasalahan UMKM itu sebenarnya memuat tiga unsur.
 
"Pertama masalah permodalan, ya, enggak? Yang kedua masalah pendampingan terkait dengan seperti desain. Sebab kan harus terus kreatif. Kemudian bagaimana meningkatkan kualitas produk. Salah satu permasalahan yang lain adalah pemasaran. Jadi ada tiga itu masalahnya," kata Atikoh.

Untuk hijab dan busana muslim, Atikoh memandang pangsa pasarnya sangat besar. 

Dia mengatakan sekarang hampir seluruh muslim yang mengikuti pengajian sudah pakai jilbab. Tinggal pelaku UMKM saja mengemasnya dengan kreatif.

"Kalau kita kreatif, maka kita bisa survive. Kalau kita tidak kreatif, ya, ketinggalan sama yang lain. Mungkin contohnya dari sisi pemasaran ada sistem konvensional. Konvensional apa? Pameran punya outlet. Punya outlet sekarang juga biayanya tinggi. Agar biayanya rendah bagaimana kita jualannya online, tetap di rumah tetapi pemasarannya bisa jalan," papar Atikoh.

Atikoh mencontohkan pelaku UMKM bisa saja memberikan tutorial memakai hijab, dimana sebetulnya dibalik itu sebagai bentuk promosi. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini