TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengungkapkan sempat membicarakan terkait Ade Armando dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, di Kantor Gubernur DIY, Kota Yogyakarta, Kamis (7/12/2023).
Ade Armando, politikus PSI kini mendapat banyak kritikan akibat pernyataannya yang mengatakan di DIY menerapkan politik dinasti.
Pertemuan itu digelar selepas Sri Sultan mendampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto, dalam agenda Penandatangan MoU dan Penyerahan Sertifikat Tanah Kasultanan Kadipaten di Bangsal Kepatihan.
Baca juga: Panen Kecaman dan Diultimatum Kaesang Gegara Singgung Politik Dinasti Yogya, Ade Armando Siap Mundur
"Alhamdulillah, setelah penandatangan MoU, saya diterima dengan sangat baik oleh Ngarsa Dalem. Beliau sangat berwibawa dan bijaksana sekali, memberikan banyak wejangan kepada saya yang memang lebih muda dan junior," kata wakil menteri ATR itu.
Dalam pertemuan tersebut, Raja Juli sedikit menyinggung 'kasus' Ade Armando yang belakangan menghangat.
Menurutnya, Sri Sultan mengikuti pemberitaan Ade Armando, yang sejauh meminta maaf dan sikap Ketua Umum PSI tegas mendukung Keistimewaan DIY.
"Saya sangat menghargai keluasan hati dan kebijaksanaan Ngarso Dalem. Petemuan singkat tapi sangat bermakna sebagai pelajaran bagi saya sebagai junior jauh beliau. Salam hormat," urai Raja.
Sementara itu, Ketua DPW PSI DIY, Kamaruddin mengatakan, bahwa Sri Sultan HB X sudah memahami apa yang terjadi dalam beberapa hari ini.
Ia menyatakan, orang nomor satu di Yogyakarta tersebut telah mengimbau semua pihak agar menjaga keteduhan dan kenyamanan.
"Karena kita berada di tahun politik, jangan sampai ada isu-isu yang kemudian malah memecah belah persatuan kita semua," pungkasnya.
Ade Armando siap keluar dari PSI
Ade Armando siap keluar dari partainya buntut pernyataan terkait politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Baca juga: Beri Peringatan, Kaesang Tegas Minta Ade Armando Hengkang dari PSI jika Tak Patuh
Dikutip dari Kompas tv pada Kamis (7/12/2023) Ade Armando buka suara terkait dengan pernyataan Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep.
Kaesang Pangarep sebelumnya meminta Ade Armando keluar dari PSI jika tidak patuh terhadap undang-undang.
Pernyataan Kaesang tersebut muncul sebagai akibat dari opini Ade Armando yang menyinggung Yogyakarta saat menyampaikan narasi dinasti politik.