Angka ini relatif tidak terlampau jauh hasil survei Litbang Kompas dimana elektabilitas Prabowo-Gibran hampir 40 persen yakni 39,3 persen.
Sementara itu, menurut survei LSI, Ganjar-Mahfud unggul atas Anies-Muhaimin dengan perolehan 23,8 persen. Sementara Anies-Muhaimin selisih tipis dengan elektabilitas sebesar 22,3 persen.
Meski terdapat perbedaan besaran elektabillitas, apabila dibandingkan dengan survei Litbang Kompas, Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhammad sama-sama memiliki selisih tipis dalam kedua survei tersebut.
Survei Indikator
Lembaga kedua yang merilis survei di bulan Desember yakni Indikator.
Hasil survei Indikator tidak jauh berbeda dengan survei Litbang Kompas dan LSI dimana Prabowo-Gibran unggul dengan elektabilitas sebesar 45,8 persen.
Kemudian di posisi kedua ada Ganjar-Mahfud dengan 25,6 persen dan Anies-Muhaimin berada di urutan ketiga dengan 22,8 persen.
Namun, dalam survei Indikator, responden yang tidak tahu atau belum menentukan pilihan relatif kecil dibanding dengan Litbang Kompas yakni hanya sebesar 5,8 persen.
Survei Indikator ini dirilis pada 23 November sampai 1 Desember 2023.
Survei diikuti sebanyak 1.200 responden dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional, dengan margin of error 2,9 persen.
Kemudian dilakukan oversample di 15 Provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua.
Sehingga total sampel sebanyak 5.380 responden.
(Tribunnews.com/Daryono/Yohanes Liestyo Poerwoto/Wahyu Gilang Putranto)