TRIBUNNEWS.COM - Debat capres-cawapres 2024 dinilai menjadi hal penting untuk menggaet para pemilih yang masih belum menentukan pilihannya.
Hal itu diungkapkan Direktur Voxpol Research Center and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago.
"Jadi kalau ada orang mengatakan enggak besar (pengaruh debat capres-cawapres) itu menurut saya juga keliru," ujarnya dalam talkshow Overview, Kamis (15/12/2023).
Pangi mengatakan, data Voxpol menunjukkan pemilih rasional di Indonesia mencapai 62 persen.
"Kalau kita breakdown, pemilih rasional yang 62 persen itu yang memutuskan memilih karena pengalaman dan kinerja hampir 36 persen."
"Kemudian memilih karena visi misi dan program angkanya hampir 14 persen, dan memilih karena kompetensi dan kapasitas angkanya 11 persen," urainya.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Mayoritas Pemilih Bimbang di Pilpres 2024, Paling Banyak di Jawa Tengah
Sementara hingga saat ini, Pangi mengatakan undecided voters alias orang yang belum menentukan pilihan capres mencapai 9 sampai 12 persen.
"Itu kan adalah dewa elektoral. Jadi artinya mereka menunggu masa kampanye menunggu debat ini sehingga mereka akan memutuskan," ujarnya.
Bahkan mereka yang sudah punya pilihan namun belum mantap, ada kemungkinan berubah setelah melihat apa narasi dan pikiran capres-cawapres.
"Salah satu caranya adalah mereka menyaksikan debat, ini jadi menurut saya debat itu menjadi penting menjadi hal yang tidak main-main," ujarnya.
Untuk diketahui, berdasar Litbang Kompas yang dirilis Senin (11/12/2023), jumlah pemilih bimbang atau undecided voters meningkat dari survei sebelumnya hingga mencapai 28,7 persen.
Adapun kelompok undecided voters dalam survei terdiri dari akumulasi jawaban responden yang menjawab tidak ada, tidak tahu, atau rahasia.
Pemilih yang masih bimbang ini bahkan mengalahkan elektabilitas dua pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Hal itu terekam dalam survei terbaru Litbang Kompas periode 29 November-4 Desember 2023 yang dipublikasikan pada Senin (11/12/2023).