TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, berdialog dengan para warga di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang pada Minggu (17/12/2023).
Pada kesempatan itu, Ganjar banyak menyerap aspirasi warga salah satunya terkait persoalan kekeringan dan kesulitan pengairan irigasi yang dialami warga di musim kemarau.
Sebelum tiba di lokasi, Ganjar juga secara mendadak berhenti di salah satu lahan pertanian yang tampak kering dan menanyakan ke petani yang ihwal irigasi.
Mendengar keluhan warga, Ganjar pun mencatat persoalan tersebut dan langsung gerak cepat untuk menghubungi kerabatnya agar membantu warga dalam menemukan sumber mata air terdekat dari area persawahan.
"Maka tadi saya mintakan 'coba carikan sumbernya' ternyata ada dua sungai, dan tadi saya sudah minta nomor teleponnya biar sat set saya suruh cek temen saya, kebetulan kita punya teman yang begitu peduli pada air untuk kebutuhan masyarakat, kita akan coba carikan cara untuk mengangkat air itu," ujar Ganjar di lokasi.
Capres berambut putih itu juga mengaku bakal mencarikan solusi terkait permasalahan irigasi dan kekeringan lahan pertanian yang terjadi. Ganjar menyebut bakal mengerahkan relasinya untuk menindaklanjuti keluhan warga.
Meski demikian, Ganjar menyebut akan menyiapkan saluran irigasi yang lebih optimal agar bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh warga.
"Ke depan mesti disiapkan secara irigasi teknis agar saluran irigasi tersier yang sudah tersedia bisa terisi. Kita carikan solusi-solusinya, itu yang soal air mudah-mudahan nanti kawan-kawan saya akan bisa komunikasi untuk bisa follow up," kata Ganjar.
Tak hanya persoalan irigasi, Ganjar juga menerima keluhan terkait harga jual petani yang terbentur masalah distribusi dan produksi.
Menurut Ganjar, warga harus memaksimalkan daerah yang menjadi potensi terbesar hasil pertanian untuk memperbesar jumlah produksinya agar harga jualnya bisa lebih menguntungkan.
"Kita bisa melihat satu sisi produksi, dua sisi distribusi. Kalau produksinya kita tahu, tempat distribusinya tahu maka mesti ada perdagangan antar daerah, maka mesti didorong," jelas Ganjar.
Kemudian Ganjar juga memaparkan pengalamannya saat menjabat Gubernur Jawa Tengah. Saat itu, Ganjar membuka jalan kerja sama dengan Bank Indonesia (BI) untuk membuat program aplikasi SiHati.
Aplikasi tersebut berguna untuk membantu petani dan masyarakat dalam mengetahui harga kebutuhan yang sedang berlaku di pasaran.
"Saya punya pengalaman dengan BI waktu itu dibantu dengan aplikasi SiHati. Itu untuk pengendalian dan bisa dipakai sebagai alat ukur untuk melihat inflasi," ucap Ganjar.
Baca juga: Blusukan ke Jateng, Ganjar Ungkap Rasa Rindunya: Kangen Lihat Jawa TengahÂ
"Kalau kemudian titik titik tertentu sudah ada, maka kapan dia panen, kira kira kebutuhan lain seperti apa, pemerintah bisa menjadikan itu sebagai data sains, itu bisa dipakai untuk menstabilkan harga," sambung Ganjar.