Laporan Wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja merespons soal kasus Covid-19 yang meningkat kembali di Indonesia.
Bagja mengatakan, hingga saat ini belum ada langkah khusus yang dilakukan Bawaslu terkait hal itu.
Kata Bagja, Bawaslu menunggu adanya laporan masyarakat untuk nantinya dapat mengoordinasikan hal tersebut ke Kementerian Kesehatan RI.
Termasuk, membuat langkah mitigasi terkait penyelenggaraan Pemilu 2024.
"Sampai sekarang belum (ada perhatian khusus dari Bawaslu) ya, sampai sekarang belum. Tapi tentu kalau sudah ada laporan, kita akan koordinasikan ke badan kesehatan jika kemudian meningkat drastis," kata Bagja, saat ditemui di Jakarta Pusat, pada Senin (18/12/2023).
"Tentu kita harus berpikir ulang untuk membuat mitigasi rencana dan kemudian menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan kelengkapan nanti tentang pemungutan suara dan apapun yang berkaitan dengan kampanye," ucapnya.
Berkaca pada Pilkada 2020 yang digelar saat pandemi Covid-19, Bagja optimis Pemilu dan Pilpres 2024 bakal tetap diselenggarakan.
"Karena kan tanggal pemungutan suara sudah ditentukan, sehingga kemudian kita harus. Pilkada juga bisa (digelar) pada saat covid, insyaAllah pada saat Pemilu juga akan bisa dilaksanakan."
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat berdasarkan data teranyar per 14 Desember 2023, jumlah kasus baru Covid-19 di Indonesia meningkat sebesar 13 persen atau sebesar 359 kasus baru Corona dibandingkan satu hari sebelumnya. Jumlah ini didapat dari 2.675 tes yang dilakukan.
Namun tak ada laporan kasus kematian, sementara pasien sembuh sudah sebesar 79 kasus.
Hal ini disampaikan Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Ditjen P2P Kemenkes, dr Achmad Farchanny Tri Adryanto dalam konferensi pers secara daring terkait peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia, Jumat (15/12/2023).
"Kondisi Covid-19 di Indonesia per 14 Desember kemarin, jumlah testing yang dilaporkan ada 2.675 tes, ini sangat kecil dibandingkan di bulan yang sama tahun lalu. Kemudian kasus baru ada 359 kasus atau meningkat 13 persen dibanding hari sebelumnya," kata Achmad.
Kemenkes mengungkap sejak 6 Desember, melakukan testing harian. Berdasarkan data, kasus aktif pada 6-13 Desember sebanyak 1.219 kasus. Jumlah ini meningkat pada 6-14 Desember dengan 1.499 kasus.
Achmad mengungkap tren testing pada tahun 2023 mulai menurun. Imbasnya kasus yang bisa terkonfirmasi ikut menurun.
Namun pada awal bulan November 2023, angka kasus Covid-19 mulai naik signifikan hingga hari ini.
Oleh karena itu Kemenkes menjadikan angka kenaikan kasus ini sebagai peringatan bagi semua pihak untuk segera berbenah.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Melonjak, Waspadai Penyebaran di Pasar
"Walaupun kenaikan kasusnya kalau dari sisi jumlah itu masih jauh di bawah dibandingkan dengan kondisi di 2022. Namun ini sudah menjadi alert bagi kita untuk kita segera berbenah kembali di fasilitas pelayanan kesehatan dan dinas kesehatan," ungkap dia.